Sifat Kimia Tanah dan Karakteristik Erapan Fosfor pada Lahan Agroforestri Lada dan Lahan Singkong di Lampung Utara
Abstract
Perubahan penggunaan lahan dari agroforestri lada menjadi perkebunan
singkong terjadi secara masif di Lampung Utara karena rendahnya harga lada di
pasaran. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi perubahan sifat kimia tanah dan
karakteristik erapan fosfor (P) akibat perubahan penggunaan lahan tersebut.
Beberapa sifat kimia tanah dan karakteristik erapan P dianalisis pada contoh tanah
lahan agroforestri lada serta lahan singkong berusia 1 tahun dan 15 tahun. Data
percobaan erapan P disimulasikan menggunakan persamaan Langmuir. Hasil
penelitian menunjukkan perubahan penggunaan lahan secara nyata menurunkan pH,
karbon (C)-organik tanah, kation-kation basa, serta kapasitas tukar kation dan
meningkatkan aluminium yang dapat ditukar. Perubahan penggunaan lahan tidak
mempengaruhi secara statistik terhadap erapan maksimum P, tetapi mempengaruhi
konstanta energi ikatan P (K) dan kebutuhan P standar (P0,2). Nilai K dan P0,2
perkebunan singkong secara signifikan lebih tinggi dibandingkan agroforestri lada
kedalaman 0-20 cm. Perubahan penggunaan lahan secara signifikan mempengaruhi
pelepasan P. Persentase P yang dilepaskan pada lahan singkong berusia 15 tahun
signifikan lebih rendah dibandingkan lahan agroforestri lada. Nilai K berkorelasi
negatif dengan C-organik tanah dimana penurunan C-organik tanah meningkatkan
nilai K dalam erapan P dan dalam proses pelepasan P. Perubahan penggunaan lahan
ini menyebabkan beberapa sifat kimia tanah menjadi lebih buruk dan meningkatkan
nilai K erapan P. The land use change from agroforestry based-Pepper to cassava plantations
occurs massively in North Lampung due to the low price of pepper in the market.
This study aimed to evaluate the changes in soil chemical properties and phosphorus
(P) sorption characteristics in those lands. Some soil chemical properties and P
sorption characteristics were analyzed in soil samples of agroforestry based-pepper
land and 1-year-old also 15-year-old cassava land. The data of P sorption was
simulated by Langmuir equation. The results showed land use change decreased
significantly pH, soil carbon (C)-organic, basic cations, cations exchange capacity
and increased exchangeable aluminum. The P sorption maximum did not affect
statistically, but affected of the P bonding energy (K) and standard P requirement
(P0,2). K and P0,2 value of cassava plantations were significantly higher than pepper
agroforestry at 0-20 cm soil depth. The land use change also significantly affected
the P release. Percentage of P released on 15-years-old cassava plantation was lower
than agroforestry-based pepper. K value was negatively correlated with the soil C organic. Decreasing of soil C-organic increased K value in the P sorption and P
release process. The land use change caused some chemical properties worse and
increased the K value of P sorption.