Risk Factor of Canine Aggression in Selangor Malaysia
Abstract
Abnormal canine aggression is defined as normal aggressive behavior that becomes excessive or uncontrolled and is very dangerous and is unacceptable in our society. The purpose of this study is to perform a preliminary exploration on the risk factor of canine aggression in Selangor, Malaysia using a validated owner questionnaire. The research study design is a cross-sectional observational study using a questionnaire about the aggression behaviors of dogs of 100 dog owners who visited the Yap Animal Clinic over a period of time (From March 2020 to July 2020) about the aggression behaviors of their dogs. Descriptive statistics and preliminary analysis on owner’s (age and sex), dog’s (breed, age, sex, neuter status, size, housing) were calculated using Chi-Square. In this study, male owners were reported to have greater dog’s aggression compared to female owners. There were more female respondents (75%) to the questionnaire than males (25%). It is possible that this inequality in respondent gender resulted in a bias related to the recognition of, or admittance to, aggression in dogs. This study found outdoor dogs that were exclusively kept outside the home showed more aggression than indoor dogs that were kept just inside home. Outdoor keeping may provide more sources for dogs with no or less owner supervision, making them prone to higher ranking and dominance aggression. Dogs that were kept outside the house showed moderate to high levels of aggression. Perilaku agresif pada anjing yang abnormal didefinisikan sebagai perilaku agresif normal yang menjadi berlebihan atau tidak terkendali dan sangat berbahaya dan tidak dapat diterima di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan faktor risiko yang mempengaruhi agresi anjing di Selangor, Malaysia dengan menggunakan kuesioner kepada pemilik anjing yang telah divalidasi. Desain penelitian penelitian digunakan studi observasi cross-sectional dengan kuesioner tentang perilaku agresi anjing dari 100 pemilik anjing yang mengunjungi Klinik Hewan Yap, Selangor selama periode waktu Maret 2020 hingga Juli 2020. Statistik deskriptif dan preliminary analysis pada pemilik (usia dan jenis kelamin), anjing (ras, usia, jenis kelamin, status sterilisasi, ukuran, dan perkandangan) dihitung menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemilik berjenis kelamin laki-laki dilaporkan memiliki anjing dengan tingkat agresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemilik perempuan. Jumlah responden perempuan (75%) lebih banyak daripada laki-laki (25%). Terdapat kemungkinan bahwa ketidak setaraan dalam jumlah jenis kelamin responden ini menghasilkan bias yang terkait dengan pengakuan, atau penerimaan, agresi pada anjing. Studi ini juga menunjukkan bahwa anjing yang dipelihara di luar rumah memiliki tingkat agresi yang lebih tinggi daripada anjing yang dipelihara di dalam rumah. Anjing yang dipelihara di luar ruangan cenderung tidak mendapatkan atau kurang pengawasan pemilik. Hal tersebut menyebabkan anjing lebih rentan menunjukkan sikap dominasi disertai agresi. Anjing yang dipelihara di luar rumah menunjukkan tingkat agresi sedang hingga tinggi.