Deteksi Karang Keras dan Karang Lunak di Perairan Pulau Sangiang, Banten Menggunakan DNA Lingkungan (eDNA) dan Pengamatan Visual
Date
2021Author
Hidayat, Silki Anisa
Madduppa, Hawis H
Sunuddin, Adriani
Metadata
Show full item recordAbstract
Kondisi terumbu karang di Indonesia sedang terancam oleh aktifitas manusia
sehingga diperlukan peningkatan skala pemantauan ekosistem terumbu karang.
Semakin berkembangnya teknologi dan sains juga berpengaruh terhadap
perkembangan metode survei visual konvensional terumbu karang dengan
menggunakan DNA. Penelitian ini bertujuan mengamati genus karang keras dan
karang lunak di perairan Pulau Sangiang, Banten secara visual dan menggunakan
teknik eDNA metabarcoding. Penelitian dilakukan pada stasiun pengamatan Legon
Bajo dan Legon Waru di perairan Pulau Sangiang, Banten pada tanggal 7–12 Maret
2021. Pengamatan visual menggunakan metode Line Intercept Transect dan deteksi
DNA menggunakan eDNA Metabarcoding. Hasil pengamatan menunjukkan 24
genus karang keras dan 6 genus karang lunak untuk visual dan 48 genus karang
keras dan 13 genus karang lunak untuk eDNA Metabarcoding. Hasil deteksi genus
karang dengan kedua metode menunjukkan nilai perbedaan signifikan. Genus
Echinopora, Montipora, Fungia dan Stylophora merupakan genus karang keras
dengan persentase tutupan tertinggi. Genus Rhumpella, Sarcophyton, dan Nephthea
merupakan genus karang lunak dengan persentase tutupan tertinggi. Secara
keseluruhan, eDNA Metabarcoding mampu mendeteksi lebih banyak genus karang
dibandingkan pada pengamatan visual, mampu mendeteksi tutupan jenis karang
dan dapat menjadi komplementeri bagi pengamatan visual.