Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor
Date
2021-10-27Author
Kusumaningrum, Syifa Putri
Syaukat, Yusman
Firdaus, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi tiap manusia terutama pangan utama,
yaitu beras. Dalam hal ini sektor pertanian berperan dalam ketersediaan beras. Namun,
sektor pertanian nasional mengalami permasalahan berupa konversi lahan sawah dan
produktivitas yang cenderung stagnan. Permasalahan ini tidak terkecuali dialami oleh
Kabupaten Bogor. Permasalahan disebabkan tekanan jumlah penduduk dan transformasi
ekonomi yang relatif tinggi di Kabupaten Bogor. Permasalahan tersebut menyebabkan
produksi padi menjadi tidak optimal sehingga terjadi defisit pangan beras dan berdampak
pada tidak tercapainya kemandirian pangan beras di Kabupaten Bogor. Penelitian ini
memiliki tiga tujuan yaitu: 1) menganalisis laju perkembangan produksi padi dan
keterkaitan antara produksi padi, luas lahan dan produktivitas Kabupaten Bogor; 2)
memproyeksikan peluang pemenuhan pangan (kemandirian pangan) Kabupaten Bogor
hingga 2025; 3) merumuskan rekomendasi strategi peningkatan ketahanan pangan di
Kabupaten Bogor.
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat
melalui wawancara dengan responden Dinas Ketahanan Pangan yang menggunakan
kuesioner. Data sekunder didapat melalui kajian pustaka, BPS serta Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan. Metode analisis yang digunakan untuk menjawab
tujuan penelitian pertama adalah analisis deskriptif dan regresi berganda. Tujuan
penelitian kedua dijawab dengan analisis deskriptif kuantitatif berupa proyeksi
kemandirian pangan pada 2025. Tujuan penelitian ketiga diselesaikan dengan analisis
SWOT dan QSPM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor konversi lahan sawah tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi sedangkan produktivitas
berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi. Berdasarkan analisis pola
perkembangan produksi padi Kabupaten Bogor didapatkan hasil proyeksi pemenuhan
kemandirian pangan beras pada 2025. Hasil proyeksi menunjukkan bahwa pada 2021
hingga 2025, Kabupaten Bogor belum dapat memenuhi kebutuhan pangan beras secara
mandiri. Pada 2025 diproyeksikan Kabupaten Bogor akan mengalami defisit pangan
beras sebesar 62%. Adapun rumusan strategi dalam peningkatan ketahanan pangan
Kabupaten Bogor antara lain: memberdayakan SDM pertanian, menghentikan alih fungsi
lahan, revitalisasi pertanian, kerja sama dengan daerah lain yang surplus beras serta
peningkatan sinergitas program lintas sektoral. Food is a basic need for every human being, especially the main staplefood, namely
rice in Indonesia. In this case, the agricultural sector plays an important role in producing
rice. However, the national agricultural sector is experiencing problems in the form of
rice field conversion and productivity which tends to stagnate. This problem is no
exception experienced by Bogor Regency. The problem is caused by population pressure
and relatively high economic transformation in Bogor Regency. This problem causes rice
production to be not optimal so that there is a rice food deficit and has an impact on not
achieving rice food independence in Bogor Regency.
This study has three objectives, namely: 1) analyzing the rate of development of
rice production and the relationship between rice production, land area and productivity
of Bogor Regency; 2) projecting opportunities for food fulfillment (food self-sufficiency)
in Bogor Regency until 2025; 3) formulate recommendations for strategies to increase
food security in Bogor Regency.
The data used are primary data and secondary data. Primary data were obtained
through interviews with respondents from the Food Security Service using a
questionnaire. Secondary data was obtained through literature review, BPS and the
Department of Food Crops, Horticulture and Plantations. The analytical method used to
answer the first research objective is descriptive analysis and multiple regression. The
second research objective was answered by quantitative descriptive analysis in the form
of projections of food self-sufficiency in 2025. The third research objective was
completed by SWOT and QSPM analysis.
The results showed that the land conversion factor had no significant effect on rice
production, while productivity had a significant effect on rice production. Based on the
analysis of the pattern of development of rice production in Bogor Regency, the projected
results of the fulfillment of rice food self-sufficiency in 2025 are obtained. The projection
results show that in 2021 to 2025, Bogor Regency has not been able to meet the food
needs of rice independently. In 2025, it is projected that Bogor Regency will experience
a rice food deficit of 62%. The formulation of the strategy in increasing food security in
Bogor Regency includes: empowering agricultural human resources, stopping land
conversion, revitalizing agriculture, cooperation with other regions with surplus rice and
increasing the synergy of cross-sectoral programs.
Collections
- MT - Economic and Management [2879]