Evaluasi Kesejahteraan Ternak Kambing Menggunakan AWIN di Kelompok Ternak Bontil Grup
Abstract
Penerapan kesejahteraan ternak pada peternakan rakyat perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas peternakan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kesejahteraan ternak kelompok ternak Bontil Grup di Kabupaten Ponorogo. Penelitian menggunakan dua perlakuan yaitu periode laktasi (L) dan non laktasi (NL) masing-masing tujuh kandang. Jumlah kambing L 55 ekor dan NL 46 ekor. Data dianalisis menggunakan analisis uji-t untuk data parametrik dan dilakukan analisis deskriptif kualitatif. Penilaian Animal Welfare Indicator (AWIN) meliputi penilaian berbasis ternak diantaranya cacat tanduk, abses, berlutut di rak pakan, kondisi rambut, oblivion, stress termal, latensi kontak pertama, dan kelumpuhan. Penilaian individu ternak yaitu feses, panjang kuku, ambing tidak simetri, kotoran mata dan kotoran hidung. Hasil analisis menyatakan bahwa terdapat perbedaan nyata pada indikator kotoran mata (P<0,05). Kandang laktasi memiliki nilai yang baik pada indikator kotoran mata, sedangkan pada kandang non laktasi baik pada kondisi rambut, latensi kontak pertama, panjang kuku, dan ambing tidak simetri. Kondisi kesejahteraan ternak di Bontil Grup termasuk baik, akan tetapi perlu ditingkatkan pada aspek indikator kotoran mata, kondisi rambut, latensi kontak pertama, panjang kuku, dan ambing tidak simetri. The application of livestock welfare on smallholder farms needs to be done to increase livestock production and productivity. This study aims to evaluate the welfare of livestock in the Bontil Group livestock group in Ponorogo Regency. The study used two treatments, lactating (L) and non lactating (NL) goats, each with seven pens. The number of goats is L 55 and NL 46. Data were analyzed using t-test analysis for parametric data and qualitative descriptive analysis was performed. The Animal Welfare Indicator (AWIN) assessment includes livestock-based assessments including horn defects, abscesses, kneeling on the feed rack, hair loss, oblivion, thermal stress, first contact latency, and paralysis. The individual assessment of livestock is feces, nail length, asymmetrical udder, eye discharge and nose discharge. Significant differences were determined at P<0.05. The results of the analysis stated that there was a significant difference in the eye discharge indicator (P<0.05). The lactation cage had good scores on the eye discharge indicator, while the non-lactation cage had good hair conditions, first contact latency, nail length, and asymmetrical udder. The welfare condition of livestock in
the Bontil Group is good, but needs to be improved on the indicators of eye discharge, hair fur, first contact latency, nail length and asymmetrical udder.