Pemanfaatan dalam Pengelolaan Spesies Tumbuhan Asing Berpotensi Invasif di Cagar Biosfer Cibodas
Date
2021Author
Handayani, Aisyah
Zuhud, Ervizal A. M.
Junaedi, Decky Indrawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Adanya penyebaran 88 spesies tumbuhan asing yang berpotensi invasif di kawasan Cagar Biosfer Cibodas (CBC) tentunya membutuhkan pengelolaan yang tepat untuk mencegah timbulnya dampak negatif, terutama ke dalam kawasan inti CBC yakni Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa masyarakat di sekitar kawasan CBC memanfaatkan sejumlah spesies tersebut. Di sisi lain, tumbuhan asing memiliki risiko menjadi invasif secara ekologis. Dua hal utama inilah yang membuat pengelolaan melalui pendekatan kombinasi sosial-budaya dan ekologi perlu dirumuskan. Untuk merumuskan rekomendasi pengelolaan tersebut diperlukan penilaian tingkat pemanfaatan oleh masyarakat, penilaian risiko ekologi spesies tersebut, serta menentukan spesies prioritas untuk dikelola berdasarkan manfaat dan risikonya. Penelitian ini dilaksanakan di tiga lokasi di kawasan CBC, yaitu Cibodas, Bodogol, dan Gekbrong. Data mengenai tingkat pemanfaatan dikumpulkan melalui pengisian kuesioner dengan kerangka Index Cultural Significance (ICS) yang diisi oleh 90 orang responden. Penilaian risiko penyebaran menggunakan skema Weed Risk Assessment (WRA) melalui studi literatur, serta penentuan spesies prioritas dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 72 spesies asing dimanfaatkan oleh masyarakat, dengan 10 spesies diantaranya memiliki tingkat pemanfaatan yang tinggi. Untuk hasil penilaian risiko ekologi, diketahui bahwa 70 dari 72 spesies yang dimanfaatkan memiliki risiko tinggi dan dua spesies berisiko rendah. Penentuan spesies prioritas yang menggabungkan pendekatan sosialbudaya dan aspek ekologis menghasilkan delapan spesies prioritas yaitu Amaranthus spinosus, Artemisia vulgaris, Bidens pilosa, Calliandra calothyrsus, Centella asiatica, Chimonobambusa quadrangularis, Cyphomandra betacea, dan Solanum torvum. Pengelolaan yang direkomendasikan adalah dengan melakukan pemanenan berkala oleh masyarakat lokal melalui Kelompok Tani Hutan (KTH). Praktik pemanenan tersebut akan menahan spesies tumbuhan asing berpotensi invasif tetap bertahan di lokasi yang spesifik dengan jumlah populasi yang terkontrol. Melalui pendekatan pengelolaan tersebut, masyarakat dapat mengoptimalkan manfaat yang diperoleh dari spesies tersebut, serta populasi spesies tersebut tidak akan menyebar lebih luas ke dalam kawasan zona inti CBC.