Analisis Resiliensi Ekologis Berdasarkan Perubahan Garis Pantai di Kabupaten Tangerang
Abstract
Wilayah pesisir Kabupaten Tangerang mengalami perubahan garis pantai secara terus-menerus yang disebabkan oleh faktor alam maupun aktivitas manusia. Perubahan yang terus terjadi ini dapat mempengaruhi tingkat resiliensi ekologi yang ada di pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai tingkat resiliensi ekologi berdasarkan dinamika perubahan garis pantai, serta kaitannya dengan penggunaan dan tutupan lahan di pesisir Kabupaten Tangerang. Analisis data terdiri atas pengolahan citra satelit Landsat, analisis penggunaan dan tutupan lahan (land use land cover/LULC), laju perubahan garis pantai menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS), pengolahan data oseanografi, dan penilaian resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesisir Kabupaten Tangerang memiliki tingkat resiliensi rendah dengan dinamika perubahan garis pantai lebih dominan erosi daripada akresi. Kawasan yang mengalami erosi tinggi cenderung tidak resilien dengan LULC dominan adalah lahan tambak dan sedikit mangrove, sedangkan kawasan yang mengalami akresi tinggi memiliki tingkat resiliensi tinggi dengan LULC muara sungai. The coastal area of Tangerang Regency experiences continuous changes in the coastline caused by natural factors and human activities. These ongoing changes can affect the level of resilience on the coast. The purpose of this study was to assess the level of resilience based on the dynamics of shoreline change, as well as its relation to land use and land cover on the coast of Tangerang Regency. Data analysis consisted of processing Landsat satellite imagery, land use and land cover (LULC) analysis, shoreline change rate using Digital Shoreline Analysis System (DSAS), oceanographic data processing, and resilience assessment. The results showed that the coast of Tangerang Regency has a low level of resilience with the dynamics of shoreline change being more dominant in erosion than accretion. Areas that experience high erosion tend to be less resilient with dominant LULC being ponds and few mangroves, while areas experiencing high accretion have high resilience levels with LULC of river mouths.