Preferensi Muzaki dalam Penggunaan E-zakat
Abstract
Zakat merupakan salah satu instrumen yang mampu meningkatkan
kesejahteraan dan mengurangi ketimpangan untuk mendorong pembangunan
ekonomi nasional. Potensi penghimpunan zakat Indonesia mencapai 3.4% dari
total PDB apabila zakat ditetapkan sebagai pengurang pajak. Adapun besaran
potensi zakat penghasilan pada tahun 2017 yaitu sebesar Rp176.65 triliun.
Sedangkan, realisasi penghimpunan zakat penghasilan hanya mencapai Rp2.78
triliun dari potensi yang ada. Berdasarkan data bank sentral, rata-rata nilai
transaksi harian pengguna uang elektronik sepanjang tahun 2018 naik 120%
dibandingkan periode sebelumnya. Dengan demikian, masih diperlukan upaya
yang besar dalam mendorong penghimpunan zakat, salah satunya dengan
pemanfaatan digitalisasi e-zakat. Penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi logistik untuk menentukan faktor-faktor preferensi muzaki dalam
penggunaan e-zakat. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor kepercayaan
terhadap e-zakat berpengaruh signifikan terhadap penggunaan e-zakat. Zakat is an instrument that is able to increase welfare and reduce inequality
to encourage national economic development. Indonesia's zakat collection
potential reaches 3.4% of total GDP if zakat is determined as a tax deduction. The
amount of potential zakat income in 2017 is Rp176.65 trillion. Meanwhile, the
realization of income zakat collection only reached Rp2.78 trillion from the
existing potential. Based on central bank data, the average daily transaction value
of electronic money users throughout 2018 rose 120% compared to the previous
period. Thus, great efforts are still needed in encouraging the collection of zakat,
one of which is the use of digitalization of e-zakat. This study uses logistic
regression analysis method to determine the preference factors of muzaki in the
use of e-zakat. The results of this study indicate that the trust factor in e-zakat has
a significant effect on the use of e-zakat.
Collections
- UT - Syariah Economic [394]