Aplikasi Abu Terbang dan Pupuk NPK Tergranulasi pada Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans)
Date
2021Author
Nurin, Arifah Nirmala Fauqa
Agusta, Herdhata
Bintoro, HMH
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan jangka panjang di Indonesia diarahkan pada pembangunan ekonomi berbasis industri. Residu pembakaran batu bara berupa padatan salah satunya berupa abu terbang. Upaya untuk mengatasi masalah yang ada pada lahan bekas tambang di antaranya dengan pemanfaatan abu batu bara sebagai bahan tambahan untuk pupuk atau pembenah tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi perbaikan kelengkapan pupuk NPK melalui penambahan abu terbang pada berbagai komposisi dan dosis aplikasi terhadap pertumbuhan vegetatif dan produksi segar tanaman kangkung (Ipomoea reptans) pada media polibag. Penelitian dilakukan pada bulan Juli hingga September 2020 di Kebun Percobaan Leuwikopo Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dua faktor yaitu komposisi (100% abu terbang (K0), 100% NPK (K1), 90% NPK dan 10% abu terbang (K2), 80% NPK dan 20% abu terbang (K3), 67% NPK dan 33% abu terbang (K4), dan 50% NPK dan 50% abu terbang (K5)) dan dosis pemupukan (0 g polibag-1, 2,25 g polibag-1, 4,5 g polibag-1, 9 g polibag-1, dan 18 g polibag-1) yang terdiri atas 30 satuan percobaan yang diulang sebanyak 6 kali. Penambahan abu terbang memperbaiki kelengkapan kandungan mineral dalam pupuk NPK dengan memperbaiki pertumbuhan dan produksi kangkung segar. Penambahan abu terbang meningkatkan hara pada air perkolat. Indonesia's long-term development is directed at industrial-based economic development. The residue of burning coal in the form of solids, one of which is fly ash. Efforts to overcome the problems that exist in ex-mining land over the use of coal as additional material for planting media. This study aims to determine the potential for improvement of NPK fertilizer through the addition of abu terbang at various compositions and application doses on vegetative growth and production of spinach (Ipomoea reptans) on polybags media. The research was conducted from July to September 2020 at the Leuwikopo Experimental Garden, IPB University. This study used a two-factor Randomized Complete Block Design (RCBD), namely composition (100% fly ash (K0), 100% NPK (K1), 90% NPK and 10% fly ash (K2), 80% NPK and 20% fly ash (K3), 67% NPK and 33% fly ash (K4), and 50% NPK and 50% fly ash (K5)) and fertilization doses (0 g polybag-1, 2,25 g polybag-1, 4,5 g polybag-1, 9 g polybag-1, and 18 g polybag-1) consisting of 30 experimental units which were repeated 6 times. The addition of fly ash increases the water percolate nutrients.