Dampak Faktor Eksternal dan Kebijakan terhadap Debt Service Coverage Ratio Perusahaan Batubara
Abstract
Perusahaan batubara yang menjalankan bisnis perlu memperhatikan perubahan akibat dampak ekonomi domestik dan internasional. Salah satu dampak dari sisi internasional adalah meningkatnya kesadaran global untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, namun dalam perkembanganya pemanfaatan sumber energi terbarukan tidak menunjukkan indikasi ketergantungan bahan bakar fosil menurun dalam waktu dekat. Tiongkok sebagai salah satu pengimpor batubara, mengalami penurunan PDB pada tahun 2018, pertumbuhan PDB terendah selama 28 tahun. Kejadian tersebut diikuti dengan menurunnya ekspor batubara berdampak terhadap fluktuasi free cash flow perusahaan batubara di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2018. Ketika perusahaan menghadapi kejadian tidak terduga membutuhkan dana tambahan yang digunakan menutupi kerugian tahun sebelumnya, berinvestasi, dan ekspansi. Penggunaan hutang memudahkan dalam membiayai segala kebutuhan aktivitas bisnis. Perusahaan yang memiliki hutang berkewajiban melunasi hutang pada periode mendatang. Jika tidak dapat memenuhi kewajiban kepada kreditor menyebabkan perusahaan tidak memiliki fleksibilitas keuangan. Perusahaan dengan nilai debt service coverage ratio, lebih kecil dari 1.20 tidak memiliki fleksibilitas keuangan. Nilai rata-rata debt service coverage ratio, perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2018 terdapat perusahaan yang memiliki fleksibilitas keuangan dan tidak memiliki fleksibilitas keuangan. Oleh karena itu perlu diteliti kondisi debt service coverage ratio, faktor-faktor eksternal dan kebijakan yang memengaruhi kinerja perusahaan dan dampaknya terhadap debt service coverage ratio perusahaan batubara. Tujuan penelitian adalah menganalisis : (1) kondisi debt service coverage ratio perusahaan batubara, (2) faktor-faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan batubara, dan (3) dampak faktor eksternal dan kebijakan terhadap debt service coverage ratio perusahaan batubara. Jenis data yang digunakan adalah data panel yang terdiri dari empat perusahaan batubara di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2018, yaitu PT Adaro Energy Tbk, PT Indika Energy Tbk, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk dan PT Bayan Resource Tbk. Model debt service coverage ratio perusahaan batubara dibangun dalam bentuk sistem persamaan dynamic recursive yang terdiri dari 18 persamaan (7 persamaan struktural dan 11 persamaan identitas) dan diestimasi menggunakan metode 2SLS (Two Stage Least Squares). Hasil penelitian menunjukan, perusahaan yang memiliki fleksibilitas keuangan yaitu PT Indika Energi Tbk dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk dengan rata rata nilai DSCR masing-masing sebesar 1.37 dan 3.15, sedangkan PT Adaro Energy Tbk dan PT Bayan Resources Tbk tidak memiliki fleksibilitas keuangan dengan rata-rata nilai DSCR sebesar 0.94 dan 0.49. Jumlah penjualan batubara ekspor hanya dipengaruhi oleh jumlah penjualan batubara ekspor tahun lalu, sedangkan jumlah penjualan batubara dalam negeri dipengaruhi oleh harga batubara dalam negeri tahun lalu dan jumlah penjualan batubara dalam negeri tahun lalu. Earning before interest and tax yang merupakan kinerja perusahaan dari sisi profitabilitas hanya dipengaruhi oleh laba kotor, sedangkan free cash flow yang merupakan kinerja perusahaan dari sisi likuiditas dipengaruhi oleh earning before interest and tax, depresiasi dan capital expenditure. Principal payment yang merupakan kinerja perusahaan dari sisi likuiditas dipengaruhi oleh liabilitas dan principal payment tahun lalu, sedangkan debt service coverage ratio yang merupakan kinerja perusahaan dari sisi solvabilitas dipengaruhi oleh beban bunga tahun lalu dan rasio principal payment. Dampak faktor eksternal dan kebijakan perusahaan terhadap debt service coverage ratio perusahaan batubara, sebagai berikut: (1) pada kondisi penurunan produk domestik bruto Tiongkok sebesar 0.1% yang diantisipasi perusahaan dengan menurunkan harga pokok produksi, beban umum dan administrasi, beban penjualan dan pemasaran dan capital expenditure masing-masing sebesar 40% berdampak terhadap peningkatan fleksibilitas keuangan perusahaan sebesar 0.0059% (debt service coverage ratio menjadi sebesar 1.6849), (2) jika pemerintah memberlakukan kebijakan domestik market obligation, dimana jumlah penjualan dalam negeri ditambah sebesar 4.5 juta ton/tahun pada tingkat harga yang berlaku sebesar 84 USD/ton berdampak terhadap peningkatan fleksibilitas keuangan perusahaan sebesar 1.0031% (debt service coverage ratio menjadi sebesar 1.7017), (3) jika pemerintah memberlakukan kebijakan domestik market obligation, dimana jumlah penjualan dalam negeri di tambah sebesar sebesar 4.5 juta ton/tahun dan harga batubara dalam negeri ditetapkan pemerintah sebesar 70 USD/ton berdampak terhadap peningkatan fleksibilitas keuangan perusahaan sebesar 0.3917% (debt service coverage ratio menjadi sebesar 1.6914), dan (4) jika pemerintah memberlakukan kebijakan domestik market obligation, dimana jumlah penjualan dalam negeri di tambah sebesar sebesar 4.5 juta ton/tahun dan harga batubara dalam negeri diusulkan perusahaan sebesar 80 USD/ton berdampak terhadap peningkatan fleksibilitas keuangan perusahaan sebesar 0.7538% (debt service coverage ratio menjadi sebesar 1.6975).
Collections
- MT - Business [1571]