Strategi Peningkatan Publikasi Ilmiah Dosen PTS pada Lembaga Layanan Dikti Wilayah III
Date
2021Author
Harsasi, Meirani
Hutagaol, Manuntun Parulian
Baga, Lukman Mohammad
Sailah, Illah
Metadata
Show full item recordAbstract
Dosen merupakan sumber daya manusia pada perguruan tinggi yang sangat menentukan kualitas institusi melalui aktivitas pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Publikasi ilmiah merupakan sarana diseminasi hasil temuan dari penelitian yang dapat digunakan untuk memperkuat teori melalui bukti-bukti empiris serta sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pihak-pihak terkait. Publikasi dosen PTS di Indonesia ternyata lebih rendah daripada dosen PTN, walaupun jumlah dosen PTS jauh melebihi jumlah dosen PTN. Untuk mendorong kinerja publikasi dosen, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan. Namun demikian, berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan tersebut masih belum dapat mendongkrak kinerja publikasi ilmiah dosen PTS. Hal ini menjadi dasar perumusan masalah penelitian sehingga merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: (1) menemukan penyebab rendahnya kinerja publikasi ilmiah dosen PTS, (2) menemukan cara meningkatkan kinerja publikasi ilmiah dosen PTS, dan (3) menyusun arahan strategi peningkatan kinerja publikasi ilmiah baik dari sisi individu dosen, instansi PT, dan pemerintah. Penelitian ini menerapkan beberapa metode analisis yakni regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas (motivasi, efikasi diri, keterampilan penelitian, beban mengajar, waktu penelitian, sumber daya pendukung, dan pelatihan) terhadap kinerja publikasi ilmiah yang dilanjutkan dengan statistik deskriptif untuk mengetahui mengapa dosen PTS masih memiliki kinerja publikasi ilmiah yang rendah. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis konjoin untuk menentukan faktor-faktor penting yang mendorong kinerja publikasi ilmiah. Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Dalam kaitan analisis terhadap kebijakan pemerintah, digunakan analisis deskriptif yang diakhiri dengan interpretive structural modeling (ISM) terhadap kendala-kendala pemanfaatan kebijakan pemerintah sehingga dihasilkan arahan strategi peningkatan kinerja publikasi ilmiah. Penelitian dilakukan di PTS di bawah koordinasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah III. Pada analisis regresi linier berganda dan analisis konjoin, responden adalah dosen tetap PTS dengan pemilihan sampel menggunakan simple random sampling. Sedangkan pada analisis ISM, pakar yang dipilih adalah pejabat pada PTS dengan pendidikan doktor. Dengan menggunakan alat analisis yang dipilih tersebut, maka implikasi kebijakan dapat dilakukan untuk tingkat individu, tingkat institusi PTS, dan tingkat pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam variabel bebas yang memengaruhi kinerja publikasi ilmiah, yaitu motivasi, self-efficacy, keterampilan penelitian, beban mengajar, waktu penelitian, dan pelatihan. Sumber daya pendukung merupakan satu-satunya variabel yang ditemukan tidak berpengaruh terhadap kinerja publikasi ilmiah. Hasil analisis ststistik deskriptif menunjukkan bahwa penyebab rendahnya publikasi ilmiah dosen PTS adalah adanya beban mengajar yang besar serta sumber daya pendukung yang kurang. Selanjutnya, analisis terhadap faktor pendorong publikasi menunjukkan bahwa motivasi merupakan faktor yang dinilai sebagai faktor internal paling penting pada semua klaster. Sedangkan faktor eksternal yang ditemukan paling penting pada klaster mandiri, klaster utama, dan klaster madya adalah beban mengajar. Pada klaster binaan, faktor eksternal paling penting bagi dosen adalah pelatihan. Hasil analisis pemanfaatan kebijakan pemerintah menunjukkan bahwa kebijakan yang paling banyak dimanfaatkan oleh dosen PTS adalah hibah dana penelitian. Sedangkan alasan mengapa dosen tidak memanfaatkan kebijakan pemerintah adalah tidak mengetahui informasi, pernah mencoba tapi gagal, prosedur yang rumit, tidak ada waktu, kurang kemampuan, syarat yang terlalu berat, dan tidak ada motivasi. Pada penelitian tahap berikutnya ditemukan bahwa kendala dominan pada klaster mandiri adalah tidak ada motivasi, pada klaster utama adalah tidak ada waktu untuk menulis proposal dan artikel yang baik, dan pada klaster madya dan klaster binaan adalah tidak ada motivasi, tidak ada waktu dan kemampuan untuk menulis proposal dan artikel yang baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan kinerja publikasi ilmiah dapat dilakukan pada tingkat individu dosen, PTS, dan pemerintah. Pada tingkat individu, di semua klaster ditemukan bahwa motivasi merupakan faktor yang penting. Untuk itu, pada tingkat individu yang harus dilakukan adalah penguatan motivasi internal melalui penentuan target capaian publikasi dan komitmen melaksanakan tridharma PT. Sedangkan pada tingkat institusi, perlu memberikan dukungan pendanaan untuk penelitian, penghargaan dan imbalan, penetapan standar kerja dan pengembangan suasana akademik di institusi. Beban mengajar merupakan faktor eksternal yang ditemukan paling penting pada klaster mandiri, utama, dan madya. Untuk itu, diperlukan dukungan institusi berupa penyesuaian beban mengajar serta perencanaan kerja bersama yang melibatkan dosen. Pada klaster binaan, pelatihan merupakan faktor eksternal paling penting, sehingga diperlukan adanya dukungan institusi pada klaster ini berupa pemberian pelatihan dalam bidang penelitian dan publikasi ilmiah. Hasil penelitian mengenai kendala dosen dalam memanfaatkan kebijakan pemerintah dalam hal penelitian dan publikasi ilmiah menunjukkan bahwa terdapat kendala dominan yang berbeda pada tiap klaster. Pada klaster mandiri, ditemukan bahwa tidak ada motivasi sebagai kendala dominan. Pada klaster utama, tidak ada waktu menulis proposal yang baik ditemukan sebagai kendala utama. Pada klaster madya dan klaster binaan, tidak memiliki kemampuan dan waktu untuk menulis proposal dan artikel yang baik merupakan kendala dominan dosen. Dalam hal ini, kebijakan pemerintah dapat diarahkan pada penyediaan dana penelitian dan insentif untuk semua klaster, kemudahan pelaporan hasil penelitian, serta fasilitasi penguatan kerjasama antara perguruan tinggi dengan pihak eksternal. Disamping itu, dalam penyediaan pelatihan, maka yang perlu mendapat prioritas adalah para dosen pada klaster madya dan klaster binaan mengingat pada klaster ini, kendala dominan yang ditemukan adalah tidak memiliki kemampuan dan waktu untuk menulis proposal dan artikel yang baik.
Collections
- DT - Business [105]