Manajemen Pengendalian Gulma Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) PT Supra Matra Abadi, Aek Nabara, Sumatera Utara
Date
2021-10-21Author
Yohanes, Steven
Zaman, Sofyan
Suhartanto, M. Rahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengendalian gulma merupakan kegitan penting di perkebunan kelapa sawit
karena keberadaan gulma meberikan pengaruh negatif bagi perkebunan kelapa
sawit akibat adanya kompetisi antara gulma dengan tanaman kelapa sawit. Kegiatan
magang di kebun Aek Nabara PT Supra Matra Abadi bertujuan meningkatkan
kemampuan kerja secara teknis dan manajerial, serta mempelajari manajemen
pengendalian gulma perkebunan. Kegiatan magang dilaksanakan pada bulan
Januari hingga Mei 2021. Metode yang digunakan adalah metode langsung (data
primer) dan tidak langsung (data sekunder). Pengamatan analisis vegetasi
menunjukkan bahwa gulma Asystasia gangetica merupakan gulma dominan di
areal TBM dan TM muda dengan nilai SDR sebesar 38,69% dan 30,20%. Gulma
Centotheca lappacea merupakan gulma dominan di areal TM tua dengan nilai SDR
sebesar 43,57%. Estimasi biaya pengendalian gulma ha-1
tahun-1 mencapai Rp.
1.113.000,00 untuk biaya herbisida dan Rp. 294.291,00 untuk biaya HK. Prestasi
tenaga kerja di Kebun Aek Nabara adalah 0,16 ha HK-1
. Persentase tingkat
penggunaan APD di Aek Nabara cukup rendah yaitu 75,6% hal ini diduga karena
kacamata safety googles tidak digunakan sama sekali dalam proses penyemprotan.
Kata kunci: Analisis vegetasi, APD, CDA, estimasi biaya, prestasi kerja. Weed control is an important activity in oil palm plantations because the presence of weeds has a negative influence on oil palm plantations due to competition between weeds and palm oil plants. Internship activities at Aek Nabara Plantation of PT Supra Matra Abadi aim to improve technical and managerial work capabilities, as well as study the management of plantation weed control. Internship
activities are held from January to May 2021. The methods used are direct (primary data) and indirect (secondary data) methods. Observations of vegetation analysis showed that asystasia gangetica weeds are the dominant weeds in young TBM and TM areas with SDR values of 38.69% and 30.20%. Centotheca lappacea weed is the dominant weed in the old TM area with an SDR value of 43.57%. Estimation cost of weed control ha-1 year-1 reaches Rp. 1.113.000,00 for herbicide costs and Rp. 294.291,00 for HK fees. Labor performance in Aek Nabara Plantation is 0.16 ha HK-1. The percentage of APD use rate in Aek Nabara is quite low, which is 75.6% this is suspected because googles safety glasses are not used at all in the spraying process.