Tingkat Pemahaman dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Intensi Masyarakat terhadap Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS

Abstract

CWLS merupakan program wakaf yang produktif yang diselenggarakan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Kemenkeu yang diluncurkan pertama kali pada 14 Oktober 2018. Penerbitan CWLS pertama terhimpun sebesar 50,8 miliar rupiah dengan membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 tahun sejak CWLS diluncurkan dan pada penerbitan CWLS berikutnya dengan seri SWR001 terhimpun sebesar 14,9 miliar rupiah dari 1.041 wakif. Data tersebut menunjukkan bahwa penghimpunan dana CWLS sejauh ini belum optimal. Pasalnya, BWI menargetkan terhimpunnya dana CWLS 50 miliar rupiah per 3 bulan. Salah satu penyebab rendahnya pengimpunan wakaf adalah pemahaman, dan faktor-faktor yang memengaruhi minat adalah sikap, norma subjektif dan perceived behavioral control, religiusitas dan kepercayaan. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis tingkat pemahaman masyarakat terhadap Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS), (2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi intensi masyarakat untuk berwakaf CWLS, dan merumuskan strategi dalam mengoptimalkan penghimpunan dana Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) dari wakif individu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan survey yang dilakukan di wilayah Jabodetabek dengan responden masyarakat muslim yang berdomisili di wilayah Jabodetabek dengan pengahsilan >5 juta rupiah. Teknik pengambilan data dengan cara non-probability sampling teknik self-selected atau volunteer sampling. Data dikumpulkan dari 141 responden melalui kuesioner dengan format e-survey. Metode yang digunakan untuk menganalisis tingkat pemahaman adalah simple weighted index, untuk menganalisis faktor yang memengaruhi intensi menggunakan software SmartPLS versi 3.0 dan untuk merumuskan strategi dalam mengoptimalkan penghimpunan dana Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman responden adalah sebesar 43,72, tergolong dalam kategori tingkat pemahaman rendah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sikap, kontrol perilaku dan kepercayaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat berwakaf CWLS, sedangkan pemahaman, sikap, sujective norms dan religiusitas tidak berpengaruh. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka strategi untuk mengoptimalkan penghimpunan dana CWLS adalah dengan melakukan social media campaign, digitalisasi pembayaran wakaf CWLS, serta menyempurnakan aspek transparansi dan akuntabilitas BWI dan Nadzir.