Analisis Dampak Ekspor Industri Manufaktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Date
2021Author
Heatubun, Alfred Leonard
Novianti, Tanti
Mulatsih, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan indikator pengukur tingkat
perkembangan ekonomi, pendapatan dan kesejahteraan sebuah negara. Komponen
ekspor menjadi bagian PDB melalui identitas pendapatan nasional sehingga
peningkatan ekspor berdampak pada pertumbuhan PDB. Bank Indonesia (2016),
ekspor berperan cukup besar pada pertumbuhan ekonomi. Nilai ekspor dalam
PDB 17.90 – 26.45%, atau rata-rata 22.39% tahun 1990 – 2020. Nilai impor
sekitar 16.23 – 27.63% atau rata-rata 21.38%. Dari nilai ekspor dan impor ini,
share net ekspor dalam PDB selama 30 tahun rata-rata sebesar 1.01%. Ekspor
industri manufaktur sebagai komponen utama dalam total ekspor nasional,
mengkontribusi 73.62 – 80.91%, atau rata-rata 78.30% dalam 10 tahun terakhir
(2010 – 2020), sedangkan ekspor pertanian, pertambangan dan penggalian hanya
mengkontribusi 21.70%. Pemerintah Indonesia mendukung pengembangan
industri manufaktur dalam upaya meningkatkan ekspor nasional.
Penelitian bertujuan untuk (1) mengidentifikasi perkembangan ekspor
industri manufaktur, juga PDB dan variabel yang menentukannya; dan (2)
menganalisis dampak ekspor industri manufaktur dan variabel pengaruh lainnya
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Data yang digunakan adalah data
triwulan I tahun 1993 hingga triwulan I 2021. Analisis yang digunakan adalah
analisis statistik deskriptif untuk tujuan (1) dan metode VECM untuk tujuan (2).
Hasil penelitian menunjukkan perkembangan nilai-nilai ekspor industri
manufaktur, juga PDB dan variabel penentu yang didefisinikan dalam penelitian
ini cenderung meningkat setiap tahun. Namun pada tahun 2020 dan 2021
sekarang, nilai-nilai variabel tersebut mengalami penurunan akibat pandemi
covid-19. Terdapat hubungan jangka panjang antara PMA, PMDN, penyerapan
tenaga kerja, impor bahan baku dan penolong, impor barang modal, dan ekspor
industri manufaktur dengan PDB. Hubungan variabel PMDN, impor barang
modal dan ekspor industri manufaktur dengan PDB adalah positif, sedangkan
PMA, penyerapan tenaga kerja, dan impor bahan baku dan penolong
hubungannya negatif. Guncangan PMDN memberikan pengaruh positif pada
pertumbuhan ekonomi.
Rekomendasi, pemerintah perlu meningkatkan ekspor industri manufaktur
melalui fasilitasi impor bahan bahan baku dan penolong serta impor barang
modal. Implementasi fasilitasi ini dilakukan melalui Kemudahan Impor Tujuan
Ekspor (KITE) yang merupakan kemudahan kepabeanan bagi perusahaan
mengimpor bahan baku industri. Pemerintah juga perlu mendorong peningkatan
PMA dan PMDN di mana PMA dilakukan via OSS (Online Single Submission)
untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha dan Izin Operasional atau Izin
Komersial, sedangkan PMDN didorong melalui sosialisasi PP No.1/2007 Jo.
No.62/2008 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk penanaman modal di
bidang-bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]