Karakteristik Lapisan Batas Atmosfer di Sumatera Barat (Studi Kasus: Kebakaran hutan dan Lahan Tahun 2015, 2016, dan 2019)
Abstract
Kebakaran hutan dan lahan sering terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2015 hingga 2021. Saat kebakaran hutan dan lahan, suhu permukaan dan udara akan meningkat sehingga memengaruhi karakteristik Lapisan Batas Atmosfer (LBA) atau disebut dengan Planetary Boundary Layer (PBL). Penelitian bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan karakteristik ABL saat kebakaran hutan pada September 2015, 2016, dan 2019. Penelitian menggunakan data Radiosonde Bandara Internasional Minangkabau yang bersumber dari data NOAA dengan. semua data radiosonde diolah menjadi profil vertikal suhu potensial virtual, kelembapan spesifik, kecepatan angin, dan Bulk-Richardson -number. penentuan ketinggian Mixed Layer adalah saat nilai suhu potensial virtual mengalami peningkatan tajam dan pengestimasian nilai Turbulent Flow Thickness dengan melihat nilai RiB yang dihasilkan kurang dari nilai Critical Richardson Number (RiC). Ketinggian Mixed Layer tertinggi berada pada tahun 2015 yaitu mencapai ketinggian 3.779 m dengan selisih 2.206 m dengan ketinggian mixed layer saat kondisi normal sehingga kebakaran hutan dan lahan memengaruhi ketebalan Atmospheric Boundary Layer. Forest and land fires often occur in Indonesia from 2015 to 2021. During forest and land fires, surface and air temperatures will increase, affecting the characteristics of the Atmospheric Boundary Layer (ABL) or with other name of Planetary Boundary Layer (PBL). Study aims to analyze and compare the characteristics of ABL during forest fires in September 2015, 2016, and 2019. This study uses Minangkabau International Airport Radiosonde data sourced from NOAA data. All radiosonde data is processed into a vertical profile of virtual potential temperature, specific humidity, wind speed, and Bulk-Richardson number. The determination of the height of the Mixed Layer is when the virtual potential temperature value has a sharp increase and the estimation of the Turbulent Flow Thickness value by looking at the resulting RiB value is less than the Critical Richardson Number (Ric) value. The highest mixed layer height was in 2015 which reached a height of 3.779 m with a difference of 2.206 m from the mixed layer height under normal conditions. So, forest and land fires affected Atmospheric Boundary Layer’s Thickness