Penerapan Teknik Biofilter Skala Pilot pada Penghilangan Gas Penyebab Bau dari Gudang Penyimpanan Leum Industri Karet (Ribbed Smoked Sheet)
Abstract
Emisi gas penyebab bau banyak ditimbulkan oleh industri, salah satunya adalah industri karet RSS. Efek yang ditimbulkan oleh gas tersebut meliputi berbagai segi antara lain mengganggu kenyamanan, masalah estetika serta munculnya masalah terhadap kesehatan manusia. Salah satu sumber emisi gas penyebab bau pada industri karet berasal dari gudang penyimpanan leum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan biofilter dalam mengatasi permasalahan emisi gas penyebab bau yang terdapat pada gudang leum industri karet, untuk menentukan kapasitas penghilangan emisi gas penyebab bau serta menentukan campuran bahan pengisi tambahan terhadap kinerja biofilter. Percobaan dilakukan menggunakan skala pilot dengan bahan pengisinya adalah kompos dan tanah, serta bahan tambahan (sekam, potongan daun karet dan chip kulit kayu karet) dengan perbandingan 4 : 2 : 1. Selain itu dilakukan penambahan dan tanpa penambahan sludge ke dalam biofilter. Parameter yang diukur adalah gas amonia (NH3) dan gas hidrogen sulfida (H2S). Kondisi media yang diukur meliputi pH, temperatur, kadar air, total N, S, C, nitrat dan mikroba. Analisis data menggunakan Metode Deskriptif dengan grafik yang akan menggambarkan kondisi seluruh parameter selama penelitian dilaksanakan. Selanjutnya penentuan bahan pengisi terbaik dengan menggunakan pembobotan atau scoring. Berdasarkan identifikasi terhadap emisi gas pada gudang penyimpanan leum maka didominasi oleh gas amonia (NH3) dan hidrogen sulfida (H2S), selain itu juga terukur gas CO, SOx dan NOx. Konsentrasi inlet gas amonia berada pada kisaran 12 – 100 ppm dan outletnya pada kisaran 1 – 6 ppm. Sedangkan untuk konsentrasi inlet gas hidrogen sulfida pada kisaran 0,045 – 0,402 ppm dan outletnya adalah 0,002 – 0,011 ppm. Efesiensi biofilter mampu dipertahankan hingga 95% selama 33 hari. Kemampuan biofilter dengan penambahan sludge menunjukkan kapasitas penghilangan 1,2 x 10-7 - 6,1 x 10-8 g-N/sel/hr dan 1,4 x 10-8 - 9,5 x 10-9 g-S/sel/hr dibandingkan dengan tanpa penambahan sludge menunjukkan kapasitas penghilangan 8,6 x 10-8 - 8,8 x 10-8 g-N/sel/hr dan 1,3 x 10-8 g-S/sel/hr. Berdasarkan scoring yang dilakukan untuk menentukan bahan pengisi terbaik maka diperoleh biofilter dengan bahan pengisi tambahan sekam dan penambahan sludge mempunyai kemampuan terbaik dalam penghilangan N, S dan penurunan permukaan terendah dibandingkan bahan pengisi tambahan yang lain.