Penyakit pada Tembakau dengan Pola Tanam Monokultur dan Polikultur di Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
Abstract
Tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan salah satu komoditas penting Indonesia. Informasi mengenai jenis penyakit tanaman tembakau sangat diperlukan guna menunjang pelaksanaan budi daya tembakau, terutama untuk menentukan pengendalian yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis dan intensitas penyakit tanaman tembakau pada sistem pertanaman monokultur dan polikultur di Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Pengamatan dilakukan dengan mengamati jenis gejala, insidensi dan keparahan penyakit, serta produktivitas hasil panen pada kedua lahan tembakau yang dilakukan setiap minggu selama empat kali dari 14 minggu setelah tanam (MST) hingga 17 minggu setelah tanam (MST). Identifikasi patogen penyebab penyakit dilakukan dengan pengamatan mikroskopis kemudian dikonfirmasi dengan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi penyakit berbeda pada kedua pola tanam. Penyakit keriting daun (Tobacco leaf curl virus), dan penyakit mosaik (Tobacco mosaic virus) ditemukan pada kedua sistem pertanaman. Namun penyakit antraknosa (Colletotrichum sp.) dan bercak daun (Cladosporium sp.) hanya ditemukan pada tanaman monokultur, sedangkan wildfire (Pseudomonas syringae pv. tabaci) hanya ditemukan pada lahan polikultur dengan insidensi rendah. Secara umum, insidensi dan keparahan penyakit lebih tinggi pada lahan monokultur dibandingkan lahan polikultur. Selain itu, hasil panen yang didapat pada lahan polikultur lebih tinggi dibanding lahan monokultur, menunjukkan bahwa tembakau akan lebih baik dibudidayakan di lahan polikultur daripada lahan monokultur. Kata kunci : bercak daun, keriting daun, mosaik.
Collections
- UT - Plant Protection [2101]