Analisis Faktor Bauran Pemasaran yang Memengaruhi Ekuitas Merek dan Keputusan Pembelian Produk Beras Kemasan
Date
2021Author
Firmansyah, Mochammad Reza
Sumarwan, Ujang
Ali, Muhammad Mukti
Metadata
Show full item recordAbstract
Dengan berubahnya status Perum BULOG dari Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) menjadi BUMN, selain menyelenggarakan tugas pelayanan publik, Perum BULOG juga harus melakukan usaha di sektor komersial untuk dapat membiayai segala kebutuhan operasional bisnisnya. Salah satu usaha komersial tersebut adalah dengan menjual produk beras kemasan bermerek dengan nama Beras Kita. Untuk menghemat biaya serta waktu, tentunya perusahaan harus menerapkan strategi yang tepat, efektif, dan efisien dalam memasarkan produknya. Pada awalnya beras adalah komoditas yang tidak mengandalkan merek dan strategi pemasaran tertentu untuk menjualnya, namun dengan semakin banyaknya produk beras yang dijual dengan kemasan dan merek tertentu menyebabkan semakin tingginya tingkat persaingan antara produsen beras sehingga masing-masing produsen berusaha menawarkan keunikan dan nilai lebih untuk produk berasnya, serta melakukan berbagai strategi pemasaran untuk menarik konsumen. Sejauh mana efektivitas strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh para produsen beras kemasan, dan bagaimana pengaruh pemberian merek maupun kemasan terhadap minat beli konsumen terhadap produk beras merupakan fenomena yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor bauran pemasaran yang memengaruhi ekuitas merek dan keputusan pembelian produk beras kemasan, serta pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian produk beras kemasan. Mempertimbangkan bahwa konsumen produk Beras Kita jumlahnya masih sedikit, untuk mempermudah dalam penelitian dan agar hasil penelitian dapat digunakan oleh semua produsen beras, maka dalam penelitian ini penulis tidak akan secara spesifik meneliti produk Beras Kita, melainkan produk beras kemasan secara umum. Penelitian ini dilakukan terhadap 270 orang responden yang berada di wilayah DKI Jakarta dan Bodetabek pada bulan September - Oktober 2020. Desain penelitian menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner secara online melalui aplikasi WhatsApp. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen beras di wilayah DKI Jakarta dan Bodetabek. Sedangkan yang menjadi unit sampling adalah konsumen beras yang berasal dari kontak WhatsApp penulis dan anggota grup WhatsApp penulis. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling yaitu melalui convenience sampling atau accidental sampling dimana sampel diambil dengan menyebarkan kuesioner sebanyak-banyaknya namun berdasarkan kriteria tertentu agar dapat mewakili populasinya. Variabel operasional dalam penelitian ini yaitu variabel produk, harga, lokasi, promosi, ekuitas merek, serta variabel keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif serta analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan software Lisrel 8.80 untuk mengolah dan menganalisis data. Berdasarkan hasil kuesioner, jumlah responden yang paling banyak adalah perempuan yaitu sebesar 62,2 persen dengan usia responden yang dominan terdapat pada rentang usia 31-40 tahun sebesar 39,9%. Tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah pada jenjang S1 sebesar 63%, sedangkan pekerjaan responden sebagian besar adalah Karyawan PNS/BUMN sebesar 43%. Sebagian besar responden memperoleh penghasilan pada rentang Rp 5.000.000- Rp 10.000.000 sebesar 36,7%. Responden yang sudah menikah mendominasi dengan persentase sebesar 77,8%, dan sebagian besar yaitu sebesar 28,9% memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 4 orang. Sebagian besar responden tinggal di wilayah Jakarta Timur dengan jumlah sebesar 24,1% dan wilayah Jakarta Barat sebesar 19,3%. Untuk merek beras yang paling sering dibeli, Topi Koki menempati urutan pertama dengan persentase sebesar 34,8%, sedangkan tempat yang paling sering dikunjungi konsumen untuk membeli beras kemasan adalah Supermarket atau Pasar Swalayan dengan persentase sebesar 41,9 %. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 57% responden menjawab Pasar/Toko sebagai sumber informasi tentang merek beras. Hal yang paling menjadi perhatian responden pada saat membeli beras adalah “Kualitas” yaitu dengan persentase sebesar 22,2%. Berdasarkan analisis SEM, didapatkan hasil bahwa produk, harga, lokasi, dan promosi memberikan pengaruh positif signifikan terhadap ekuitas merek dan keputusan pembelian, selain itu ekuitas merek juga memberikan pengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap ekuitas merek yaitu produk dengan koefisien sebesar 0,38. Sedangkan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian yaitu produk dan lokasi dengan koefisien yang sama yaitu 0,26, serta ekuitas merek dengan koefisien sebesar 0,37. Terdapat Pengaruh tidak langsung signifikan (indirect effect) produk, harga, lokasi, dan promosi terhadap keputusan pembelian melalui ekuitas merek sebagai variabel intervening. Hasil pengaruh keseluruhan (total effect) yang lebih besar dari pengaruh langsung (direct effect) memberikan kesimpulan bahwa selain strategi bauran pemasaran, produsen maupun pemasar harus menerapkan strategi merek dan kemasan dengan baik agar dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen terhadap produk beras mereka. Berdasarkan hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa produk beras yang dijual dengan menggunakan merek dan kemasan akan lebih menarik minat beli konsumen daripada produk beras curah yang dijual tanpa merek dan kemasan. Terdapat 3 (tiga) strategi yang dapat direkomendasikan kepada produsen beras untuk meningkatkan minat beli konsumen, yang pertama adalah dengan memfokuskan strategi perusahaan pada pengembangan merek dan desain kemasan sehingga produk beras kemasan dapat lebih bersaing di pasar. Strategi kedua adalah dengan memilih saluran distribusi yang berfokus ke pasar swalayan dan supermarket agar konsumen lebih mudah dan cepat menemukan produk beras yang ingin mereka beli. Strategi yang ketiga yaitu dengan menciptakan desain logo yang menarik, unik, mudah diingat, dan berbeda dengan para pesaing agar konsumen dapat langsung mengenali merek beras tertentu hanya dengan melihat logo merek beras tersebut.
Collections
- MT - Business [484]