Pendekatan Metode CHAID dan Regresi Logistik dalam Menganalisis Faktor Berpengaruh pada Kejadian Stunting di Provinsi Jawa Barat
Date
2021-09-06Author
Shyntia, Fitri Dewi
Kurnia, Anang
Dito, Gerry Alfa
Metadata
Show full item recordAbstract
Stunting merupakan gangguan gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan pendek atau sangat pendek dibandingkan dengan rata-rata anak seusianya. Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 menyebutkan Indonesia menjadi penyumbang stunting tertinggi ketiga di South-East Asia Regional (SEAR) setelah Negara Timor Leste dan India. Prevalensi stunting nasional Indonesia sebesar 29,6%. Provinsi Jawa Barat memiliki prevalensi tertinggi ke 12 di Indonesia dan merupakan salah satu daerah prioritas dalam penanganan stunting, dengan angka prevalensi stunting paling mirip dengan prevalensi stunting nasional Indonesia yaitu sebesar 29,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peubah yang diindikasikan memengaruhi kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan berdasarkan data yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Sebanyak 18 peubah dikategorikan ke dalam karakteristik anak, pemenuhan gizi, sosio-demografi, sosial-ekonomi, dan karakteristik lingkungan. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode regresi logistik dan metode Chi-Square Automatic Interaction Detection (CHAID). Hasil analisis menunjukkan bahwa kemungkinan kejadian stunting akan meningkat secara signifikan pada balita dengan ibu berpendidikan rendah, jenis kelamin balita laki-laki, balita yang tidak melakukan imunisasi, balita yang tidak dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) dan pada balita dengan rumah tangga yang memiliki tempat pembuangan air limbah dari dapur yang kurang baik.