Pengaruh ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) terhadap Impor Besi dan Baja Asal China di ASEAN
Date
2021-09-02Author
Mardhiyah, Hanna
Irawan, Tony
Nugraheni, Sri Retno Wahyu
Metadata
Show full item recordAbstract
ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) adalah kesepakatan antara negara negara ASEAN dengan China dalam mewujudkan kawasan perdagangan bebas, dimana perekonomian ASEAN dan China mencakup 39 persen GDP riil di Asia dan 1,6 persen GDP riil dunia. Besi dan baja merupakan komoditas unggulan China yang termasuk kategori impor terbesar di ASEAN. Pemberlakuan ACFTA untuk komoditas besi dan baja dilakukan secara bertahap yaitu pada tahun 2012 dengan penurunan tarif menjadi 0-20 persen dan pada tahun 2018 menjadi 0-5 persen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh adanya perjanjian ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) terhadap impor besi dan baja ASEAN dari China.
Penelitian ini menggunakan data tahunan pada periode 2005 sampai 2019. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif, Import Depedency Ratio (IDR), dan gravity model. Secara kualitatif menunjukkan bahwa produksi besi dan baja disetiap negara ASEAN belum dapat memenuhi kebutuhan terhadap besi dan baja sehingga dilakukan impor. ASEAN banyak mengekspor besi dan baja dalam bentuk mentah kemudian mengimpor kembali dalam bentuk besi
dan baja jadi. Hasil estimasi gravity model menunjukkan bahwa variabel dummy ACFTA, GDP riil ASEAN, inflasi, kurs riil, dan konsumsi domestik besi dan baja signifikan sehingga berpengaruh pada impor besi dan baja China di ASEAN. The ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) is an agreement between ASEAN countries and China to establish a Free Trade Area covering 39 percent of Asia's real GDP and 1,6 percent of the world's real GDP. Iron and steel are China’s two leading commodities that included ASEAN’s largest import category.
ACFTA is being implemented in stages on iron and steel commodities, beginning in 2012 with a reduction in tariffs to 0-20 percent and a reduction to 0-5 percent in 2018. The purpose of this study is to examine the impact of the ASEAN-China FreeTrade Area (ACFTA) agreement on ASEAN imports of iron and steel from China. This study used annual data from 2005 to 2019 with a descriptive, Import
Depedency Ratio (IDR) and a gravity model as the analysis method. The results of the study show that the production of iron and steel in each ASEAN country has not been able to meet the demand of iron and steel so import are carried out. ASEAN exports a large amount of iron and steel in its raw state and then imports the finished products. The findings resulted that ACFTA dummy, ASEAN's real GDP,
inflation, real exchange rates, and domestic consumption of iron and steel had a significant effect on China's imports of iron and steel in ASEAN.