Pengaruh Penyesuaian Perkawinan dan Kemitraan Peran Gender terhadap Kepuasan Perkawinan pada Keluarga Utuh Selama Pandemi Covid-19
Abstract
Selama pandemi Covid-19, perintah bekerja dan sekolah dari rumah menjadi persoalan bagi keluarga di Indonesia. Penyesuaian perkawinan dan kemitraan peran gender dalam rumah tangga harus terjalin dengan baik agar terciptanya kepuasan perkawinan sehingga tidak terjadi konflik di dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan perkawinan pada keluarga utuh selama pandemi Covid-19. Responden dalam penelitian ini adalah istri dari keluarga utuh yang memiliki anak serta berdomisili di Kota Bogor. Teknik penarikan contoh menggunakan metode non-probability purposive sampling dengan jumlah contoh sebanyak 128 orang. Data diolah menggunakan uji deskriptif dan inferensia serta uji regresi linear berganda yang menggunakan SPSS 25 dan Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan SmartPLS 3.0. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara penyesuaian perkawinan, kemitraan peran gender, dan kepuasan perkawinan. Hasil uji regresi linear menunjukkan bahwa pendapatan suami memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan perkawinan. Secara konsisten, hasil uji korelasi, hasil uji regresi linear, dan SEM menunjukkan bahwa penyesuaian perkawinan dan kemitraan peran gender berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan perkawinan. Terdapat pengaruh tidak langsung antara penyesuaian perkawinan dan kepuasan perkawinan dengan mediator kemitraan peran gender. During the Covid-19 pandemic, orders to work and school from home have become a problem for whole families in Indonesia. Marital adjustment and gender role partnerships in the household must be well established in order to create marital satisfaction so that there is no conflict in the family. This study aims to analyze the factors that influence marital satisfaction in intact families during the Covid-19 pandemic. Respondents in this study are wives from intact families who have children and are domiciled in the city of Bogor. The sampling technique used method non-probability purposive sampling with the number of samples as many as 128 people. The data were processed using descriptive and inferential tests as well as multiple linear regression using SPSS 25 and Structural Equation Modeling (SEM) using SmartPLS 3.0. The results of the correlation test showed that there is a positive correlation between marital adjustment, gender role partnerships, and marital satisfaction. The results of the linear regression test showed that husband's income had a significant positive effect on marital satisfaction. Consistently, the results of correlation tests, linear regression test results, and SEM show that marital adjustment and gender role partnerships have a significant positive effect on marital satisfaction. There is an indirect effect between marital adjustment and marital satisfaction with gender role partnership as mediator.