Analisis Daya Dukung Lingkungan Aspek Sumber Daya Air Wilayah Kabupaten Bandung
Abstract
DAS Cisangkuy sebagai penyangga utama pemenuhan kebutuhan air baku Kotamadya Bandung dan Kabupaten Bandung, kondisi hidrologisnya telah mengalami penurunan yang ditandai dengan fluktuasi debit sungai yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kejadian banjir pada musim hujan dan kejadian kekeringan pada musim kemarau. Debit tinggi Sungai Cisangkuy pada musim hujan menjadi bagian dari kejadian banjir yang rutin terjadi setiap tahun di kawasan hulu DAS Citarum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis daya dukung lingkungan sumber daya air di wilayah Kabupaten Bandung dengan sub tujuan yaitu: (1) Mengevaluasi perubahan penggunaan lahan di wilayah DAS Cisangkuy; (2) Menganalisis pengaruh penggunaan lahan terhadap kondisi hidrologi DAS Cisangkuy; (3) Mengevaluasi pasokan air DAS Cisangkuy untuk dapat memenuhi kebutuhan air wilayah Kabupaten Bandung; (4) Menyusun arahan rekomendasi untuk dapat meningkatkan ketersediaan air di Kabupaten Bandung
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa peta penggunaan lahan, peta topografi, peta administrasi, peta rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bandung, data jumlah penduduk, data industri, data hidrologi, data luas sawah, data luas kolam ikan air tawar, data jumlah hewan ternak dan data debit sungai. Secara ringkas tahapan penelitian ini berawal dari evaluasi perubahan penggunaan lahan untuk mendapatkan output antara berupa matriks perubahan penggunaan lahan dan inkonsistensi nya berdasarkan RTRW Kabupaten Bandung. Tahap selanjutnya yaitu menganalisis pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap ketersediaan air kemudian menghitung kebutuhan dan ketersediaan air eksisting serta proyeksi tahun 2036, tahapan akhir dari penelitian ini adalah memberikan arahan rekomendasi untuk dapat meningkatkan ketersediaan air berdasarkan hasil simulasi hidrologi analisis daya dukung lingkungan aspek pengelolaan sumber daya air.
Perubahan penggunaan lahan di DAS Cisangkuy dari tahun 2007-2017 terjadi dari tutupan lahan bervegetasi menjadi non vegetasi sehingga mempengaruhi sistem hidrologi dan berdampak pada penurunan pasokan air di DAS Cisangkuy. Potensi ketersediaan air permukaan di DAS Cisangkuy dengan skenario eksisting adalah sebesar 495.579.175 m3 dan total kebutuhan air konsumsi untuk pengguna sebanyak 592.783.327 m3, sehingga mengalami defisit air baku sebesar 97.204.152 m3.
Penerapan skenario perbaikan pengelolaan lahan melalui peningkatan luas lahan pertanian lahan kering campur dengan metode agroforestri, melakukan reboisasi pada lahan hutan tanaman, penerapan sumur resapan pada permukiman dan penerapan terasering pada lahan sawah memberikan respon hidrologi yang cukup baik karena terjadi peningkatan ketersediaan air dan penurunan defisit air baku menjadi 63.984.404 m3. The Cisangkuy watershed, as the main buffer for the fulfillment of the raw water needs of Bandung Municipality and Bandung Regency, has decreased its hydrological condition, which is indicated by high river flow fluctuations. This is indicated by the occurrence of floods in the rainy season and drought in the dry season. The high discharge of the Cisangkuy River during the rainy season is part of the routine flooding that occurs every year in the upstream area of the Citarum watershed.
The aim of this study is to analyze the environmental carrying capacity of water resources in the Bandung Regency area with the sub-objectives are: (1) To evaluate changes in land use in the Cisangkuy watershed area; (2) To analyze the effect of land use on hydrological condition in the Cisangkuy watershed; (3) Evaluating the water supply of the Cisangkuy watershed to meet the water needs of the Bandung Regency area; (4) Analyzing recommendation directions to increase water availability in Bandung Regency.
This study uses secondary data in the form of land use map, topographic maps, administrative maps, Bandung regency spatial plan maps, population data, industrial data, hydrological data, data on rice fields, freshwater fish pond area data, data on the number of livestock. and river discharge data. In summary, the stages of this research begin with an evaluation of land use change to obtain intermediate output in the form of a matrix of land use change and its inconsistencies based on the RTRW of Bandung Regency. The next stage is analyzing the effect of land use changes on water availability then calculating the need and availability of existing water and projections for the year 2036, the final stage of this research is to provide recommendations for increasing water availability based on the results of hydrological simulation analysis of environmental carrying capacity aspects of water resources management. .
Land use change in the Cisangkuy watershed from 2007-2017 occurred from vegetated land cover to non-vegetation, which affected the hydrological system and had an impact on water supply in the Cisangkuy watershed. The potential for surface water availability in the Cisangkuy watershed under the existing scenario is 495,579,175 m3 and the total consumption water requirement for users is 592,783,327 m3, so that the raw water deficit is 97,204,152 m3.
The application of scenarios for improving land management through increasing the area of mixed dry land agricultural land with agroforestry methods, reforestation on plantation forest land, application of infiltration wells in settlements and application of terraces to paddy fields provides a fairly good hydrological response due to an increase in water availability and a decrease in water deficit. raw material to 63,984,404 m3.
Collections
- MT - Agriculture [3772]