Penerapan Metode Ekstraksi Microwave untuk Meningkatkan Rendemen dan Mutu Oleoresin Lada Putih (Piper nigrum L.).
Date
2021Author
Damanik, Annisa Purnamasari
Hartulistiyoso, Edy
Hasbullah, Rokhani
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia dikenal sebagai produsen lada utama dunia dan yang diunggulkan
adalah lada hitam (Lampung black pepper) Lampung dan lada putih
(Muntokwhite pepper) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kedua Jenis lada
tersebut merupakan standar perdagangan lada dunia. Umumnya selain
mengekspor lada dalam bentuk utuh, lada dapat dijadikan berbagai produk antara
lain minyak lada, lada bubuk dan oleoresin. Metode ekstraksi yang tepat mampu
meningkatkan kualitas dan rendemen oleoresin lada serta mampu meningkatkan
efisiensi produksi karena mengurangi waktu ekstraksi dan penggunaan pelarut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penerapan metode
ekstraksi maserasi microwave dan maserasi konvensional terhadap rendemen dan
mutu oleoresin. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lada putih
yang diperoleh dari petani di daerah Air Bara, Kecamatan Air Gegas, Kabupaten
Bangka Selatan. Lada kering dengan kadar air 13% terlebih dahulu dilakukan
penggilingan hingga diperoleh lada bubuk dengan mesh 60. Ekstraksi maserasi
microwave dilakukan dengan cara melarutkan sebanyak 200 g bubuk lada
putihdengan etanol sebanyak 800 mL (perbandingan 1:4) menggunakan wadah
beaker glass dan kemudian dimasukkan pada oven microwave dengan daya 100
watt dan suhu 50 oC. Ekstraksi dilakukan selama 30, 60, 90, dan 120 menit.
Sebagai kontrol adalah ekstraksi dengan metode maserasi konvensional selama (7
jam). Respon yang diamati meliputi rendemen dan kualitas oleoresin yang
dihasilkan (indeks bias, warna dan komponen kimia oleoresin).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode ekstraksi maserasi
microwave menghasilkan rendemen yang lebih tinggi dibandingkan dengan
metode maserasi konvensional. Rendemen rata-rata ekstraksi maserasi microwave
selama 30, 60, 90, dan 120 menit masing-masing adalah 8,76%; 8,32%; 9,46%,
dan 10,37% lebih tinggi dibandingkan dengan maserasi konvensional (8,61%).
Kualitas oleoresin lada putih hasil ekstraksi maserasi microwave berbeda dengan
maserasi konvensional dalam hal jenis dan jumlah komponen oleoresin. Metode
maserasi microwave menghasilkan piperin lebih tinggi (23,03%) dibandingkan
dengan maserasi konvensional (6,62%) dan mampu mengaktifkan senyawa
butyric acid, 4-cyclopentene-1,3-dione, hexanoic acid, oxirane, 3-piperidino-1,2-
propanediol, benzyl alcohol, 4-methyl-2-(3-methyl-2-butenyl)-furan, piperonal,
2,6-dimethoxyphenol, 4-amino-3-phenyl-1h-pyridazin-6-one, palmitic acid, 2-
propylpiperidine, piperidine, dan oleamide. Ekstraksi maserasi microwave yang
menghasilkan mutu (indeks bias dan warna) terbaik adalah selama 30 menit
dengan hasil rendemen sebesar rendemen 8,76%.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2271]