Optimasi ekstraksi teh hijau kering berdasarkan karakteristik kimia dan sensori dalam pengembangan minuman fungsional teh hijau.
Date
2021-08-19Author
Susanto, Nugraha
Palupi, Nurheni Sri
Hunaefi, Dase
Metadata
Show full item recordAbstract
Teh hijau mengandung polifenol yang dikenal sebagai sumber antioksidan dan berperan terhadap sensasi rasa pahit dan sepet. Optimasi ekstraksi teh hijau penting dilakukan dalam pengembangan minuman teh hijau, untuk mendapatkan profil sensori yang dapat diterima oleh konsumen serta mengoptimalkan kandungan senyawa fungsional dalam teh hijau sebagai minuman siap konsumsi. Jumlah dan kualitas polifenol serta aktivitas antioksidan pada larutan ekstrak daun teh hijau sebagai bahan dasar pengembangan produk minuman teh hijau siap untuk dikonsumsi (ready to drink) sangat dipengaruhi oleh proses ekstraksi yang melibatkan faktor jenis pelarut, waktu dan suhu. Sehubungan dengan itu perlu dilakukan penelitian untuk: (1) memperoleh kondisi proses ekstraksi teh hijau yang optimal berdasarkan parameter kandungan polifenol dan aktivitas antioksidan, (2) mendapatkan profil sensori ekstrak cair teh hijau berdasarkan harapan dan kesukaan konsumen, (3) mendapatkan peta kesukaan dengan melibatkan atribut emosi, needstate dan packaging design dalam pengembangan produk teh hijau.
Penelitian dilakukan dalam dua tahapan, yaitu (1) optimasi ekstraksi teh hijau menggunakan. Response Surface Methodology metode Central Composite Design (CCD), dan (2) pengujian sensori dengan metode Check-All-That-Apply (CATA). Optimasi dilakukan menggunakan response surface methodology (RSM) dan penentuan profil sensori teh hijau dilakukan berdasarkan atribut peta persepsi. Seleksi panelis konsumen dan seleksi peserta FGD pada penelitian dilakukan melalui survei konsumen pada awal penelitian melalui beberapa tahapan, yakni pembuatan kuesioner, pengujian kuesioner, dan penetapan responden. Survei konsumen bertujuan untuk mengumpulkan data primer mengenai preferensi konsumen terhadap teh hijau secara umum. Focus group discussion (FGD) bertujuan untuk mendapatkan atribut teh hijau yang meliputi atribut sensori, emosi, needstate dan packaging design menggunakan metode CATA.
Responden yang menjadi target adalah penduduk wilayah Jabodetabek dengan rentang usia >15 tahun sampai dengan >50 tahun, yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik berjumlah 16.110.675 orang. Penentuan jumlah responden menggunakan rumus Slovin dengan batas toleransi 10%. Metode ekstraksi daun teh hijau menggunakan metode maserasi dengan rasio daun dan pelarut air yang digunakan adalah sebesar 0,48%. Suhu ekstraksi minimum 70 ºC dan suhu maksimum ekstraksi 90 ºC sedangkan waktu minimum dan maksimum ekstraksi secara berurutan adalah 15 dan 30 menit. Pengolahan data hasil analisis polifenol, aktivitas antioksidan dan hasil uji sensori kesukaan diplot RSM metode CCD. Hasil RSM diolah lengkap dengan menggunakan fitur anova, fit summary, evaluasi model dan grafik. Pemetaan profil sensori diolah menggunakan XLSTAT menggunakan tools CATA Analysis. Analisis data CATA terdiri dari Cochran’s Q test, correspondence analysis, principal coordinate analysis, dan penalty analysis.
Hasil optimasi ekstraksi teh hijau menggunakan Response Surface Methodology metode Central Composite Design menunjukkan nilai total polifenol berada pada interval 588.58 mg/kg – 750 mg/kg, hasil pengujian pada total polifenol memenuhi SNI 3143:2011 Minuman teh dalam kemasan yang mempersyaratkan kandungan total polifenol minimal 400 mg/kg. Nilai aktivitas antioksidan berada pada interval nilai IC50 14.48 μL – 27.03 μL. Semakin kecil nilai IC50 maka sampel semakin reaktif terhadap radikal bebas. Nilai kesukaan berada pada interval 4.0 – 5.2. Hasil titik optimal pada optimasi ekstraksi teh hijau nilai desirability sebesar 0,631 yang menunjukkan tingkat kemampuan hasil titik optimal memenuhi 63,1%, dengan rekomendasi variabel faktor suhu 78,43 OC dan waktu 21 menit. Hasil optimasi ekstrak teh hijau memenuhi selang kepercayaan 95%. Kandungan total polifenol memenuhi SNI 3143:2011 minuman teh dalam kemasan, nilai IC50 aktivitas antioksidan masuk dalam kategori antioksidan sangat kuat.
Berdasarkan hasil uji sensori atribut yang dominan pada masing-masing hasil ekstraksi teh hijau. Atribut sensori produk kontrol yang dominan adalah straw-like aftertaste, animalic aroma, tobacco aroma, sedangkan atribut sensori burned aroma, floral aroma, astringent aftertaste, green flavor, umami test mendominasi pada produk hasil optimasi. Pemetaan profil emosi pada penelitian ini konsumen menyukai produk dengan emosi peaceful, adventurous, calm dan satisfied. Needstate yang disukai oleh konsumen yaitu needstate energy, spirit, playfulness dan relaxation. Atribut packaging design yang disukai oleh konsumen yaitu cold color, illustrations image, images of people, combination, high quality dan warm color. Packaging design yang baik mempunyai unsur sederhana, fungsional dan mampu menciptakan respon emosional positif.
Collections
- MT - Professional Master [880]