Hambur Balik Lamun Enhalus acoroides Berdasarkan Grazing Angle Menggunakan Simrad EK 15 di Perairan Teluk Bakau
Abstract
Lamun Enhalus acoroides merupakan tumbuhan berbunga yang beradaptasi di perairan dangkal dan pengambilan data dilakukan di Teluk Bakau. Pemantauan lamun di perairan laut dangkal menggunakan sistem akustik memiliki keterbatasan akibat adanya pengaruh (near field). Pengukuran nilai hambur balik akustik lamun En ac menggunakan Simrad EK 15 yang dioperasikan agar membentuk sudut pemeruman (0o, 15o, 30o ,45o, 60o dan 75o) antara transduser dan dasar perairan yang ditumbuhi padang lamun. Tujuan penelitian adalah menganalisis nilai hambur balik lamun Enhalus acoroides dengan sudut pemeruman (grazing angle) yang berbeda. Pengambilan data sebanyak 3 Stasiun dengan percent cover standart Stasiun 1 sebesar 40%, Stasiun 2 sebesar 28% dan stasiun 3 sebesar 70%. Rata-rata terbesar hambur balik lamun terdapat pada sudut 0o, 15o, 30o dan 45o. Analisis regresi logaritmik sudut 45o menjadi sudut rekomendasi dengan mengasilkan R2 =0.956 dan hasil pemeruman data lamun sudut 5,50 menghasilkan data yang bagus. Hasil uji beda nilai tengah menghasilkan sudut 300, 600 dan 750 sebagai sudut rekomendasi. Sudut 300 dapat dijadikan sudut rekomendasi dalam pengambilan data lamun secara akustik di perairan dangkal untuk mengurangi near field. Seagrass Enhalus acoroides is a flowering plant that adapts to shallow waters and data retrieval was carried out in Teluk Bakau. Seagrass monitoring uses an acoustic system, in recording acoustic data in shallow waters still has limitation due to (near field). Measurement of the acoustic backscatter value of seagrass En ac using Simrad EK 15 which is operated to form a hearing angle (0o, 15o, 30o ,45o, 60o dan 75o) between the transducer and the bottom of the waters overgrown with seagrass. The purpose of this study was to analyze the backscatter value of the seagrass En ac with different grazing angles. Data retrieval is 3 stations with a percent cover standard of station 1 is 40%, station 2 is 28% and station 3 is 70%. The max average result of seagrass SV based at an angle 0o, 15o, 30o dan 45o. Logarithmic regression analysis that an angle of 45o becomes recomended angle by producting R2=0,956 and the result of sounding seagrass data with polinomials that 5,50 produced good data. The results of the different mean value test produce angles of 300, 600 and 750 as the recommended angles. The angle of 300 can be used as a recommendation angle in acoustic seagrass data collection in shallow waters to reduce near field.