Kajian Ekonomi Kelembagaan dalam Pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan Paotere Kota Makassar
Abstract
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Paotere Kota Makassar merupakan pelabuhan yang dioperasikan oleh pemerintah. PPI Paotere berperan sebagai pusat kegiatan produksi, pengolahan, pemasaran ikan dan pembinaan kelompok nelayan di Kota Makassar. Aktivitas ekonomi pemanfaatan PPI Paotere oleh nelayan yang kurang efisien dan efektif berdampak pada keberhasilan pengelolaan pangkalan pendaratan ikan. Performa kelembagaan PPI Paotere merupakan hal lain yang masih perlu ditingkatkan dalam pengembangan pengelolaan perikanan di PPI Paotere. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis peranan dan kepentingan stakeholders dalam kelembagaan pengelolaan PPI Paotere, (2) mengidentifikasi kelembagaan yang berperan dalam pengelolaan PPI Paotere, (3) mengkaji struktur biaya transaksi di PPI Paotere, (4) mendesain kelembagaan baru di PPI Paotere. Medote penelitian digunakan adalah studi kasus. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Data dianalisis menggunakan metode analisis stakeholders, analisis peraturan, analisis biaya transaksi, dan analisis kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholders yang terlibat di PPI Paotere terdiri dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPI Paotere, Koperasi Insan Perikanan, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Makassar, Pemerintah Kecamatan, Ketua Kelompok Nelayan, dan Dosen Perguruan Tinggi. Tatanan kelembagaan pengelolaan PPI Paotere masuk dalam kategori tipe ko-manajeman instruktif. Total biaya transaksi yang harus dikeluarkan pemerintah sebesar Rp 1.422.183.700/tahun dan total biaya transaksi yang harus dikeluarkan kelompok nelayan sebesar Rp 287.503.200 /tahun. Desain kelembagaan yang direkomendasikan adalah lembaga Musyawarah Masyarakat Pengelola Pelabuhan (MMPP) PPI Paotere untuk meningkatkan partisipasi masyarakat nelayan yang masih rendah dalam pengelolaan peraturan pelabuhan perikanan. The Paotere Fish Landing Base (PPI) in Paotere Makassar city is a government operated port. PPI Paotere plays a role as the center for production, processing, marketing of fishery as well as fostering the fishermen groups. The inefficient and ineffective economic utilization activities of fisherman has an impact on the success of fish landing base management. The institutional performance of PPI Paotere is another case that still needs to be improved in developing fisheries management at PPI Paotere. Therefore, the objectives of this study are (1) to analyze the roles and interests of stakeholders in PPI Paotere management institutions, (2) to identify institutions that play a role in the management of PPI Paotere, (3) to examines the structure of transaction costs at PPI Paotere, (4) to design new institution at PPI Paotere. The collected data will be analyzed by stakeholder analysis, content analysis, transaction cost analysis, and institutional analysis. The sampling method used purposive sampling. The results of this research shows that the stakeholders involved in PPI Paotere consist of Marine and Fisheries Service of South Sulawesi Province, the Department of Fisheries and Agriculture Makassar City, the Regional Technical and Auction Unit (UPTD) of PPI Paotere, the Fisheries Cooperative, Indonesian Fishermen Association (HNSI) Makassar City, District Government, Head of Fishermen Groups, and Lecturers. The institutional arrangements for the management of PPI Paotere categorized as co-management types. The total transaction costs beared by the government in PPI Paotere management is Rp 1.422.183.700 annually and the total transaction costs incurred by the fishermen group in PPI Paotere Port management is Rp 287.503.200 annually. The recommended institutional design is The PPI Paotere Community Consultation Council (MMPP) to increase community participation that is still low in managing fishery port regulations.