Rancangan Kemasan Aktif Penyerap Uap Air Untuk Mempertahankan Mutu Roti Tawar
Date
2021Author
Puri, Anitsa Asrining
Warsiki, Endang
Rahayuningsih, Mulyorini
Metadata
Show full item recordAbstract
Kelembaban air tinggi pada suatu ruang kemasan dapat menyebabkan
terjadinya pertumbuhan mikroba, baik yang bersifat patogen maupun nonpatogen,
sehingga produk cepat rusak dan bahkan tidak aman untuk dikonsumsi. Kerusakan
yang sering terjadi pada produk pangan diantaranya adalah oksidasi lipid,
kerusakan tekstur, reaksi pencoklatan non enzimatik, kerusakan pigmen,
pertumbuhan mikroba karena kelembaban air yang tinggi (Maltini et al. 2003).
Selain itu, kelembaban air tinggi pada suatu ruang kemasan dapat menyebabkan
terjadinya pertumbuhan mikroba, baik yang bersifat patogen maupun nonpatogen.
Usaha yang dilakukan untuk mengendalikan jumlah uap air dalam kemasan
diantaranya teknik pengemasan vakum, pengemasan dengan penambahan nitrogen,
pengemasan atmosfir termodifikasi dan pengemasan dengan penambahan bahan
aktif penyerap uap air.
Tujuan umum penelitian ini adalah merancang ruang kemasan aktif penyerap
uap air untuk mempertahankan mutu roti tawar. Tujuan khusus penelitian ini antara
lain mengidentifikasi mikroorganisme dominan perusak roti tawar, mengamati
mutu roti tawar selama penyimpanan, mengetahui kinerja berbagai bahan penyerap
uap air dan menemukan bahan penyerap terbaik untuk roti tawar, mengaplikasikan
moisture absorber terbaik pada kemasan aktif dalam suhu dingin dan ruang untuk
mempertahankan mutu roti tawar, mengamati mikrorganisme dominan perusak roti
tawar setelah penambahan moisture absorber. Penelitian ini dilakukan dalam 3
tahap. Tahap pertama yaitu untuk mengetahui mikroorganisme dominan perusak,
mengamati jenis dari mikroorganisme, perubahan mutu pada roti sebelum
pemberian bahan penyerap uap air dalam kemasan. Tahap 2 ditujukan untuk
mengetahui kelembaban relatif dan aw pada ruang kemasan, mengukur kinerja
moisture absorber sehingga diketahui moisture absorber terbaik. Tahap 3 aplikasi
moisture absorber terbaik pada kemasan roti tawar, untuk mengetahui jenis
mikroorganisme dominan perusak, serta perubahan mutu produk roti setelah
kemasan diberikan moisture absorber.
Indikator penurunan mutu dapat dilihat dari total kapang, laju perubahan
nilai tekstur, warna (lightness), nilai aw, dan pH. Berdasarkan nilai R2 diketahui
bahwa besar hubungan antara lama waktu penyimpanan, suhu dan ruang kemasan
terhadap mutu roti tawar. Berdasarkan perhitungan kinetika laju penyerapan
menggunakan persamaan Pseudo Ordo 2 kapasitas penyerapan tertinggi pada
desikan komposit CaCl2 dengan suhu penyimpanan 40 oC dengan nilai kapasitas
penyerapan 1.243 g H2O/ g sampel, sehingga desikan komposit CaCl2 merupakan
moisture absorber yang terbaik untuk digunakan pada ruang kemasan, karena tidak
mudah mengalami kejenuhan. Ruang kemasan penyimpanan roti tawar yang terbaik
adalah dengan perlakuan penambahan moisture absorber desikan komposit CaCl2
pada suhu ruang (MR).
Collections
- MT - Agriculture Technology [2294]