Pengembangan Strategi Pembiayaan UMKM pada Bank DKI di Provinsi DKI Jakarta
Date
2021Author
Purboadji, Aristo
Hakim, Dedi Budiman
Siregar, Hermanto
Sembel, Roy
Metadata
Show full item recordAbstract
Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia memiliki reputasi rasio kredit UMKM terhadap total kredit berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 17/12/PBI/2015 yang belum terpenuhi yang diikuti dengan angka Non-Performing Loan (NPL) yang tinggi dibandingkan Bank BUMN dan Bank Umum lainnya. Dalam hal ini, BPD dihadapkan dengan dua tantangan yaitu meningkatkan pertumbuhan kredit untuk memenuhi PBI No.17/12/PBI/2015 menurunkan tingkat Non-Performing Loans (NPL). Peneliti mencoba mengambil sampel Bank DKI Jakarta untuk objek penelitian karena Bank DKI Jakarta sedang menghadapi kedua permasalahan tersebut. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengembangan Strategi Pembiayaan UMKM Pada Bank DKI di Provinsi DKI Jakarta yang bisa meningkatkan pertumbuhan kredit dan menurunkan tingkat Non- Performing Loans (NPL) . Adapun kebaruan penelitian ini yaitu merupakan penelitian pertama kali yang membahas mengenai strategi pembiayaan sektor UMKM yang efektif dan efisien pada Bank Pembangunan Daerah (BPD). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari 11 kantor cabang Bank DKI dan laporan kuartal dalam periode Januari 2014 – Desember 2018. Peneliti mencoba mencari faktor secara komprehensif berdasarkan keseluruhan maupun secara persegmen ekonomi dengan total 11 sektor. Data yang diperoleh di analisis menggunakan model regresi Fixed Effect Models yang diolah menggunakan software Eviews 10. Untuk mengembangkan strategi pembiayaan, maka dilakukan analisis menggunakan Analytic Hierarchical Process (AHP) dengan menggunakan software Expert Choise v11. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rendahnya pertumbuhan kredit pada Bank DKI disebabkan oleh faktor diantaranya Return on Asset (ROA), Non Performing Loans (NPL), dan Gross Domestic Bruto (GDP). Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan kredit yaitu dengan memprioritaskan GDP pada tingkat faktor, Unit Kerja Cabang pada tingkat aktor dan service excellence pada tingkat strategi. Sedangkan faktor yang mempengaruhi tingginya NPL dipengaruhi oleh faktor Loan to Deposit Ratio (LDR), Credit Growth, Benchmark Interest Rate (BIRATE), dan Inflasi. Strategi yang dapat dilakukan untuk menurunkan NPL yaitu dengan emprioritaskan credit growth pada tingkat faktor, Otoritas/Regulator pada tingkat aktor dan restruktusiasi pada tingkat strategi.
Collections
- DT - Business [327]