Sintesis Nanopartikel Kitosan – Ekstrak Spirulina sp. sebagai Sediaan Antibakteri
Date
2021Author
Putri, Febby Amanda
Hardiningtyas, Safrina Dyah
Setyaningsih, Iriani
Metadata
Show full item recordAbstract
Spirulina dengan komponen bioaktif dan aktivitas antibakteri dapat
dimanfaatkan sebagai sediaan antibakteri pada produk kosmeseutikal. Produk
kosmeseutikal yang digunakan untuk pengobatan jerawat umumnya berupa skin
care yang mengandung antibiotik dalam sediaan cream/emulsi dengan jumlah
produk antijerawat yang sudah memiliki izin BPOM sekitar 636 produk. Produk
emulsi memiliki kekurangan dalam proses penetrasi kedalam kulit dan kandungan
antibiotik dapat menyebabkan resistensi jika digunakan secara terus menerus.
Penelitian ini menjadikan kekurangan tersebut untuk berinovasi dalam membuat
sediaan antibakteri berbasis nanopartikel dengan menggunakan kitosan dan ekstrak
Spirulina sp. Perlakuan yang diberikan yaitu perbedaan konsentrasi ekstrak yang
terdiri atas konsentrasi stok ekstrak 3,25 mg/mL (F1), 7,5 mg/mL (F2), dan 15
mg/mL (F3). Metode gelasi ionik digunakan untuk membuat nanopartikel (gugus
negatif: kitosan, gugus positif: sodium tripolifosfat). Rendemen pada maserasi
Spirulina dengan etanol 96% sebesar 13,87 ± 1,67% dengan komponen aktif berupa
saponin, tanin, steroid dan fenol yang berpotensi sebagai antibakteri. Formula 1
(F1) sebagai perlakuan terbaik memiliki ukuran partikel 428,125 nm, indeks
polidispersitas (PdI) 0,513 dan count rate 304,425x103 kcps. Aktivitas antibakteri
pada ekstrak Spirulina (0,42 µg/disk) dan nanopartikel F1 masuk golongan zona
hambat sedang (5 – 10 mm) pada bakteri uji bakteri Staphylococcus aureus dan
Pseudomonas aeruginosa. Kontrol positif (klindamisin 0,4 µg/disk) masuk dalam
golongan zona hambat tinggi (>10 mm) pada kedua bakteri uji. Nanopartikel
kitosan – ekstrak etanol Spirulina sp. memiliki potensi sebagai sediaan antibakteri
produk kosmeseutika dan teknologi nanoenkapsulasi terbukti dapat meningkatkan
aktifitas antibakteri pada ekstrak Spirulina. Spirulina with bioactive components and antibacterial activity can be used
as an antibacterial preparation in cosmeceutical products. Cosmeceutical products
used for acne treatment are generally in the form of skin care containing antibiotics
in cream/emulsion preparations with the number of anti-acne products that already
have BPOM approval of about 636 products. Emulsion products have shortcomings
in the process of penetration into the skin and the content of antibiotics can cause
resistance if used continuously. This research makes this shortcoming for particles
in making nano-based antibacterial preparations using chitosan and Spirulina sp.
The treatments given were differences in extract concentrations consisting of
extract concentrations of 3,25 mg/mL (F1), 7,5 mg/mL (F2), and 15 mg/mL (F3).
Ionic gelation method used to make nanoparticles (negative group: chitosan,
positive group: sodium tripolyphosphate). The yield on maceration of Spirulina
with 96% ethanol was 13,87 ± 1,67 with active components in the form of saponins,
tannins, steroids and phenols potentially as antibacterial. Formula 1 (F1) as the best
treatment had a particle size of 428,125 nm, a polydispersity index (PdI) of 0,513
and a count rate of 304,425x103 kcps. Antibacterial activity of Spirulina extract
(0,42 g/disk) and F1 nanoparticles were classified as moderate inhibition zone (5 –
10 mm) on Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa as the test bacteria.
The positive control (clindamycin 0,4 g/disk) was included in the high inhibition
zone group (>10 mm) in both test bacteria. Chitosan nanoparticles – ethanol extract
of Spirulina sp. potentially as a cosmeceutical antibacterial product preparation and
nanoencapsulation technology has been shown to increase the antibacterial activity
of Spirulina extract.