Pengaruh Religiosity, Tekanan Ekonomi, Manajemen Keuangan, dan Tingkat Stres terhadap Kualitas Hidup Keluarga pada Masa Pandemi COVID-19
Date
2021-08-20Author
Azzara, Rana Chyntia
Simanjuntak, Megawati
Puspitawati, Herien
Metadata
Show full item recordAbstract
Pandemi coronavirus disease (COVID-19) di Indonesia menyebar mulai dari Maret 2020 hingga Agustus 2021 terus berlanjut. Kondisi ini memberikan dampak besar pada berbagai sektor kehidupan yang berhubungan langsung pada kehidupan rumah tangga, seperti pendidikan, ekonomi, pariwisata, kesehatan dan lainnya. Pada awalnya pergeseran aktivitas ini menyulitkan dan menambah beban pikiran hingga mengakibatkan stres pada semua pihak, mulai dari pekerja, pelajar, tenaga pendidik, perusahaan, hingga keluarga. Seiring berjalannya waktu, setiap elemen dalam masyarakat berusaha menyesuaikan diri agar bangkit dari kondisi terpuruk, misalnya meningkatkan kegiatan beribadah dan memperbaiki kondisi keuangan keluarga. Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa adanya pandemi COVID-19 dapat berpengaruh pada kualitas hidup yang dirasakan oleh setiap individu dalam keluarga. Kualitas hidup keluarga dapat diukur melalui kondisi ekonomi/keuangan, fisik/psikis, dan fungsi serta peran sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi karakteristik keluarga, religiosity, tekanan ekonomi, manajemen keuangan, tingkat stres, dan kualitas hidup keluarga pada masa pandemi COVID-19, (2) menganalisis pengaruh religiosity dan tekanan ekonomi terhadap manajemen keuangan pada masa pandemi COVID-19, (3) menganalisis pengaruh religiosity, manajemen keuangan, dan tekanan ekonomi terhadap tingkat stres pada masa pandemi COVID-19, (4) menganalisis pengaruh religiosity, tekanan ekonomi, tingkat stres, dan manajemen keuangan terhadap kualitas hidup keluarga pada masa pandemi COVID-19, dan (5) menganalisis tipologi keluarga berdasarkan tingkat stres, tekanan ekonomi, dan kualitas hidup keluarga pada masa pandemi COVID-19.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner daring. Penyebaran kuesioner secara daring dilakukan karena situasi dan kondisi pada tahun 2020-2021 tengah terjadi pandemi COVID-19, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan wawancara langsung dengan responden penelitian. Lokasi penelitian adalah berbagai wilayah di Indonesia yang diakses secara daring. Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (2021), hampir seluruh pulau di Indonesia terpapar virus corona. Unit analisis penelitian ini adalah keluarga dengan responden ibu rumah tangga. Penentuan contoh dilakukan dengan menggunakan metode non-probability sampling secara voluntary sampling. Jumlah responden yang diteliti adalah 270 keluarga. Data primer yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2013, Statistical Package for Social Science (SPSS) 25,0 untuk Windows, dan Structural Equation Modelling (SEM) dengan software Linear Structure Relations (LISREL).
Karakteristik keluarga pada kategori usia istri dan suami lebih dari setengah berada pada kategori dewasa awal, rata-rata istri berusia 36,80 tahun dan suami 39,65 tahun. Lebih dari setengah populasi dalam penelitian memiliki besar keluarga dalam kategori keluarga kecil (≤4 orang) dengan persentase sebesar 62,6 persen. Rata-rata lama pendidikan istri selama 14,79 tahun dan suami selama 14,74 tahun atau menempuh pendidikan lebih dari Sekolah Menengah Atas. Lebih dari setengah istri dalam penelitian ini merupakan ibu bekerja (58,5%) dan hampir seluruh suami bekerja dengan berbagai sektor pekerjaan (97,4%). Sebanyak 42,2 persen keluarga memiliki pengeluaran yang lebih besar dibandingkan pendapatan, namun 47,8 persen keluarga ini tidak memiliki hutang. Temuan menunjukkan bahwa keluarga dalam penelitian ini memiliki tekanan ekonomi, manajemen keuangan, dan tingkat stres yang tergolong rendah, sedangkan religiosity terkategori sedang, serta kualitas hidup terkategori tinggi.
Temuan menunjukkan bahwa tingginya religiosity memiliki dampak terhadap penurunan tingkat stres, serta secara tidak langsung religiosity memiliki pengaruh terhadap kualitas hidup melalui tingkat stres. Hasil penelitian juga menunjukkan keluarga yang mengalami tekanan ekonomi cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi. Hasil lain yang ditemukan adalah rendahnya tingkat stres dan tekanan ekonomi akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup. Manajemen keuangan yang dikelola secara terstruktur dan konsisten akan memperbaiki kualitas hidup keluarga. Tipologi keluarga berdasarkan tekanan ekonomi dan kualitas hidup didominasi pada tipe IV (setara) dengan rendahnya tekanan ekonomi dan kualitas hidup. Di sisi lain, tipologi keluarga berdasarkan tingkat stres dan kualitas hidup cenderung tipe I (terbaik) dan tipe IV (setara). Tipe I mewakili tingkat stres yang rendah dan kualitas hidup yang tinggi, sementara Tipe IV menggambarkan tingkat stres dan kualitas hidup yang rendah.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, manajemen keuangan dan tekanan ekonomi berpengaruh terhadap kualitas hidup keluarga sehingga saran untuk Otoritas Jasa Keuangan adalah memberikan edukasi dan penyuluhan kepada keluarga mengenai cara dan pentingnya manajemen keuangan. Selain itu, Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) dan keluarga bekerja sama dalam mengoptimalkan upaya untuk menurunkan tekanan ekonomi. Hasil tingkat stres yang mempengaruhi kualitas hidup keluarga juga dapat dijadikan acuan bagi Kementeriaan Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) dalam membuat kebijakan dan aturan dalam pekerjaan atau program yang dapat membantu para keluarga dalam memulihkan kondisi stres. Bagi penelitian mendatang, diharapkan untuk memperluas cakupan pertanyaan ataupun metode penelitian seperti penggunakan pertanyaan terbuka (memungkinkan jawaban yang lebih panjang) dan wawancara mendalam (in-depth interview). Selain itu, penelitian selanjutnya juga dapat mengukur kualitas hidup lebih spesifik yaitu berdasarkan subjektif dan objektif, agar hasil yang didapat lebih spesifik.
Collections
- MT - Human Ecology [2190]