Analisis Kelimpahan dan Sebaran Spasio Temporal Zooplankton Menggunakan Scientific Echosounder
Date
2021Author
Febrianti, Amanda Astri Pratiwi
Manik, Henry Munandar
Wijopriono, Wijopriono
Metadata
Show full item recordAbstract
Perairan semenanjung Banyuasin memiliki daerah yang berbatasan langsung dengan Selat Bangka dan Taman Nasional Sembilang. Perairan ini juga dijadikan sebagai daerah aktivitas masyarakat seperti pemukiman, perikanan maupun pelabuhan. Beberapa aktivitas tersebut dapat memengaruhi kondisi perairan baik secara biotik maupun abiotik salah satunya yaitu zooplankton. Zooplankton memiliki peranan penting dalam mengindikasikan kondisi di perairan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengetahui kelimpahan zooplankton yaitu metode konvensional dengan menggunakan planktonnet atau bongonet, namun metode ini memiliki beberapa kelemahan sehingga salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengetahui kelimpahan dan sebaran zooplankton yaitu menggunakan metode hidroakustik. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui dan menganalisis kelimpahan dan sebaran zooplankton di perairan serta melihat hubungan dengan parameter lingkungan di Semenanjung Utara Banyuasin.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 menggunakan instrumen single beam echosounder SIMRAD EK-15 di perairan Semenanjung Utara Banyuasin secara temporal yaitu siang dan malam dengan jalur lintasan yang sama. Kalibrasi dilakukan sebelum memulai perekaman data akustik, dengan menggunakan bola sphere dan koreksi kecepatan suara. Validasi data dilakukan menggunakan metode konvensional dengan instrumen bongonet yang ditarik secara horizontal selama 5 menit. Parameter lingkungan yang diukur yaitu arah dan kecepatan arus, suhu, salinitas, oksigen terlarut, pH, kecerahan, klorofil-a, fitoplankton serta nutrien (nitrat dan fosfat). Pengambilan data parameter lingkungan dilakukan 2 cara yaitu secara in situ dan pengambilan data dari hasil pemodelan citra satelit yang diunduh secara open access pada http://marine.copernicus.eu/ di perairan semenanjung Utara Banyuasin. Analisis korelasi bivariat dilakukan untuk melihat adanya hubungan pada setiap variabel. Pengolahan data perekaman akustik menggunakan Echoview 5, surfer 13, ArcGis dan matlab 2016a. Keluaran dari penelitian ini yaitu nilai kelimpahan rata-rata zooplankton berdasarkan waktu pengamatan, strata kedalaman dan jalur lintasan, sebaran spasial temporal nilai kelimpahan zooplankton berdasarkan waktu pengamatan dan hubungannya dengan parameter lingkungan perairan.
Jenis zooplankton yang teridentifikasi didominasi oleh filum Arthropoda sebesar 76%, dengan kelimpahan zooplankton filum Arthropoda 5640 ind/m3. Kelimpahan zooplankton di perairan Semenanjung Utara Banyuasin tertinggi berada di daerah perairan yang menuju ke laut dan pada waktu malam hari. Distribusi kelimpahan zooplankton di perairan Semenanjung Utara Banyuasin pada setiap kedalamannya berbeda karena adanya beberapa faktor seperti pemangsa atau predator seperti ikan planktvora. Selain itu parameter lingkungan juga memengaruhi perbedaan nilai kelimpahan zooplankton di perairan. Kelimpahan zooplankton berdasarkan dua metode memiliki perbedaan yang signifikan karena beberapa faktor seperti pergerakan bognonet pada saat pengambilan sampel zooplankton yang dinamis dapat bergerak pada kedalaman yang berbeda sehingga jika dibandingkan dengan perekaman data zooplankton secara akustik yang statis di kedalaman 1.5 meter dari permukaan perairan maka lapisan integrasi zooplankton berbeda. Sebaran spasial kelimpahan zooplankton berdasarkan waktu pengamatan dan strata kedalaman perairan menyebar dari arah perairan yang dekat dengan daratan menuju ke arah perairan laut disetiap kedalamannya memiliki pola sebaran kelimpahan yang sama.
Hubungan kelimpahan zooplankton dengan parameter lingkungan perairan berdasarkan korelasi bivariat pearson terdapat korelasi positif yaitu parameter lingkungan seperti suhu, klorofil-a, fosfat dan fitoplankton terhadap kelimpahan zooplankton secara akustik sedangkan parameter lingkungan yang lainnya berkorelasi negatif terhadap kelimpahan zooplankton metode akustik. Kelimpahan zooplankton dengan metode konvensional dan metode akustik menunjukkan nilai korelasi negatif sebesar -0.603 dengan nilai signifikan 0.038. Pada penelitian ini hubungan kelimpahan zooplankton metode akustik dengan kelimpahan zooplankton metode konvensional tidak bisa dihubungkan atau tidak berhubungan. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi tidak berhubungannya dua variabel tersebut seperti metode yang berbeda, faktor ukuran instrumen dan lebar beam yang dipancarkan, faktor integrasi data yang digunakan dan lainnya.
Collections
- MT - Fisheries [3011]