Indeks Morfometrik Kambing Persilangan Peranakan Etawah (PE) dengan Anglo Nubian
Abstract
Kambing sebagai ternak ruminansia kecil memiliki potensi cukup besar sebagai sumber protein hewani daging dan susu di Indonesia. Minat peternak untuk membudidayakan kambing tipe dwiguna semakin meningkat sebagai sumber penghasil daging sekaligus susu untuk memenuhi konsumsi masyarakat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui deskripsi morfometrik serta nilai indeks kumulatif pada kambing silangan “Anpera” pada komposisi genetik Anglo Nubian 50% dan PE 50%. Ternak sampel meliputi kambing betina umur 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 tahun berurutan sebanyak 3, 17, 9, 10, 12, dan 17 ekor; serta kambing jantan umur 2, 3, 4, dan 7 tahun tahun sebanyak 8, 8, 4, 1 ekor. Data morfometrik setiap ternak diukur menggunakan tongkat ukur (cm) untuk tinggi pundak (Tpu), tinggi pinggul (Tpi), panjang badan (PB), dalam dada (DD); pita ukur (cm) digunakan untuk mengukur lingkar dada (LiD), tinggi panjang kaki depan (TPKD), tinggi lutut kaki depan (TLKD), tinggi panjang kaki belakang (TPKB), tinggi lutut kaki belakang (TLKB); dan caliper (cm) digunakan untuk mengukur lebar dada (LeD). Bobot badan (BB) (kg) ditimbang dengan timbangan digital dengan tingkat ketelitian 0,1 kg. Data dianalisa menggunakan software Minitab. Ukuran tubuh dan BB ternak secara umum meningkat dengan bertambahnya umur. Jantan memiliki ukuran tubuh dan BB lebih besar terhadap betina. Nilai indeks kumulatif kambing silangan Anpera pada umur 5, 6, 7 tahun secara berturut-turut yaitu 2,32; 2,46; 2,49. Berdasarkan nilai yang didapatkan ternak kambing Anpera betina yang ada di Balitnak Ciawi dapat dikategorikan sebagai kambing dwiguna.