Analisis Kesediaan dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Masyarakat untuk Kontribusi dalam Perbaikan Kualitas Air (Studi Kasus: Pelanggan PDAM Kelurahan Kayuringin Jaya, Kota Bekasi)
Abstract
Salah satu sumber bahan baku air PDAM Kota Bekasi adalah air Sungai Bekasi. Aktivitas industri yang masif serta masih banyaknya industri yang membuang limbahnya ke Sungai Bekasi menyebabkan sumber bahan baku air PDAM Kota Bekasi menjadi tercemar. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi sistem instalasi pengolahan air (IPA) PDAM Kota Bekasi, (2) mengidentifikasi pengaruh pandemi Covid-19 terhadap kualitas air PDAM Kota Bekasi, (3) mengestimasi nilai kerugian ekonomi masyarakat sebelum dan saat pandemi Covid-19, (4) mengestimasi nilai kesediaan masyarakat untuk kontribusi dalam perbaikan kualitas air. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, Skala Likert, Replacement Cost, Preventive Expenditure, Dichotomous Choice Contingent Valuation Method (DC-CVM), serta Metode Turnbull. Berdasarkan hasil penelitian, sistem IPA PDAM masih melakukan pengaturan sistem secara manual. Adaptasi teknologi masih sulit dilakukan karena keterbatasan anggaran. Persepsi masyarakat menunjukkan bahwa kualitas air PDAM tidak baik, baik pada sebelum maupun saat pandemi Covid-19. Estimasi nilai kerugian ekonomi masyarakat akibat penurunan kualitas air adalah sebesar Rp 243.095.255 terdiri atas biaya pengganti 84 persen dan biaya pencegahan 16 persen. Nilai kesediaan membayar masyarakat untuk perbaikan kualitas air adalah sebesar Rp 7.500 per m3 dan faktor-faktor yang memengaruhinya adalah nilai bid dan status tempat tinggal.