Identifikasi Lahan Sawah Rawan Kekeringan dari Citra Landsat 8 di Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung
Abstract
Bencana kekeringan merupakan fenomena alam yang berkaitan erat
dengan ketersediaan air yang menurun, sehingga bencana ini berdampak besar
bagi makhluk hidup, terutama terhadap pangan melalui kekeringan lahan sawah.
Salah satu wilayah di Indonesia yang tergolong sering mengalami kekeringan
lahan sawah adalah Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, yang terdiri
dari enam desa. Desa Tegalluar merupakan salah satu desa yang paling sering
mengalami banjir di musim hujan, namun sebagian wilayahnya juga mengalami
kekeringan di musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
identifikasi lahan sawah rawan kekeringan melalui metode partisipatif dan analisis
Citra Landsat 8 akuisisi Juni – Oktober 2018, serta mengetahui dampak dari
kekeringan tersebut. Metode analisis citra yang dilakukan adalah analisis indeks
kekeringan (TVDI) yang dibangun dari indeks vegetasi (NDVI) dan indeks suhu
permukaan (LST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari pemetaan secara
partisipatif didapatkan ada 5 kelompok tani yang lahan sawahnya terindikasi
rawan terhadap kekeringan. Di 5 wilayah kelompok tani ini selanjutnya dijadikan
sebagai wilayah kajian untuk analisis TVDI. Hasil analisis TVDI menunjukkan
bahwa puncak kekeringan di Desa Tegalluar tahun 2018 terjadi pada bulan
September hingga Oktober dimana kekeringan hanya melanda dua kelompok tani,
yaitu Bumi Harapan dan Mekar Harapan, serta non-kelompok tani di sekitarnya.
Adapun dampak utama yang ditimbulkan oleh kekeringan adalah penurunan
produktivitas lahan sawah yang sangat drastis. Dengan luas lahan sawah yang
terdampak cukup luas, yaitu sekitar 87,51 Ha (42,87%), kerugian petani akibat
gagal panen dirasakan cukup berat. Beberapa upaya mitigasi yang penting dan
dapat dibantu oleh pemerintah antara lain adalah perluasan jaringan irigasi, baik
berupa irigasi tetes, irigasi selang, ataupun irigasi parit, serta menetapkan sistem
asuransi pertanian yang menarik bagi petani.