Potensi Implementasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat TPS 3R Bagi Rumah Tangga di Desa Babakan
Abstract
Permasalahan sampah merupakan salah satu isu penting dan termasuk target SDGs (12.5), tetapi belum menjadi prioritas di Indonesia, dimana alokasi anggarannya hanya sebesar 1,1% dari total APBN (BPS 2018). Berdasarkan data KLHK (2018), Indonesia menghasilkan 64,4 juta ton timbulan sampah yang sebagian besar dihasilkan oleh sampah rumah tangga dan pengelolaannya masih terkonsentrasi di TPA. Pola pengelolaan sampah dengan penerapan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dan berbasis masyarakat didorong untuk pengelolaan sampah sejak dari sumbernya. Pemerintah melalui Dirjen Cipta Karya KPUPR menginisiasi program pengurangan sampah dari sumbernya melalui TPS 3R. Kondisi yang sama juga terlihat di Desa Babakan yang berpotensi menghasilkan banyak sampah rumah tangga, dimana setiap tahunnya mahasiswa, pendatang dan rumah tangga usaha tinggal di Desa Babakan. Peningkatan timbulan sampah tanpa diimbangi pengelolaan yang baik akan menyebabkan dampak negatif bagi Desa Babakan. Oleh karena itu, TPS 3R merupakan alternatif pengelolaan sampah rumah tangga yang diarahkan di Desa Babakan.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengestimasi timbulan sampah rumah tangga dan potensi nilai ekonomi dari sampah yang dihasilkan rumah tangga, (2) mengkaji persepsi mengenai pengelolaan sampah yang ada saat ini dan tingkat partisipasinya terhadap rencana penyelenggaraan TPS 3R, (3) mengestimasi nilai WTP rumah tangga terhadap rencana TPS 3R dan menganalisis potensi TPS 3R di Desa Babakan. Metode analisis yang digunakan, yaitu analisis deskriptif kuantitatif yang mengacu pada pedoman SNI 19-3964-1994, analisis pendapatan, metode food weighing dengan faktor konversi masak mentah dengan pendekatan harga pasar dan biaya produksi, analisis deskriptif kualitatif terhadap persepsi dan partisipasi responden, Contingent Valuation Method (CVM), dan struktur pembiayaan TPS 3R menggunakan benefit transfer.
Hasil penelitian menunjukkan estimasi timbulan sampah rumah tangga Desa Babakan sebesar 1.554,77 ton/tahun. Sampah anorganik yang dihasilkan dijual dengan potensi nilai ekonomi sebesar Rp 780.384.682,05, sementara sampah organik dimanfaatkan sebagai pupuk. Kerugian dari sampah makanan yang terbuang dihitung dengan nilai kehilangan. Nilai kehilangan ini menunjukkan adanya inefisiensi sumberdaya. Tingkat partisipasi rumah tangga mahasiswa dalam membayar retribusi lebih besar 67% daripada rumah tangga biasa. TPS 3R berpotensi dilaksanakan di Desa Babakan apabila rumah tangga membayar retribusi sesuai dengan besaran kesediaan membayar (WTP) rumah tangga, meskipun berpotensi adanya free rider. Meskipun biaya operasional TPS 3R terpenuhi, namun kondisi ini dapat menghambat keberlanjutan TPS 3R. Maka dari itu, pengelolaan TPS 3R ini berpotensi dilaksanakan di Desa Babakan sepanjang terdapat sistem yang meminimalisir free rider.