Kebijakan Penataan Kawasan Permukiman Berkelanjutan di Pinggiran Sungai Cikapundung Kota Bandung
Date
2021-07-15Author
Rusdiyanto, Edi
Sitorus, Santun
Noorachmat, Bambang Pramudya
Sobandi, Ramalis
Metadata
Show full item recordAbstract
Beberapa permasalahan di lokasi penelitian yaitu; pertama, urbanisasi di kota besar Indonesia seperti Kota Bandung cenderung meningkat akibat peningkatan jumlah penduduk dan ruang (lahan) untuk tempat tinggal. Fenomena ini mengakibatkan peningkatan luas lahan terbangun. Jika hal ini tidak diantisipasi dengan perencanaan yang tepat, mengakibatkan perkembangan kota menjadi tidak beraturan. Salah satu wilayah yang mengalami hal ini adalah kawasan permukiman pinggiran Sungai Cikapundung Kota Bandung. Kedua, kondisi aktual di kawasan ini adalah terbentuknya kawasan permukiman yang tidak terencana, kepadatan penduduk tinggi, status illegal, fasilitas infrastruktur yang rendah, kurang pencahayaan, kualitas bahan bangunan permukiman yang rendah, pencemaran air sungai, dan penurunan fungsi ekologis sehingga dipertanyakan keberlanjutan atas kawasan tersebut. Ketiga, kondisi yang terjadi di kawasan ini sudah berlangsung lama. Salah satu alasan yaitu keterbatasan sumberdaya manusia dan anggaran Pemda untuk merelokasi dan menata kawasan permukiman tersebut, menyebabkan adanya kesan bahwa pihak yang berwenang tidak mampu mengendalikan atau bahkan membiarkannya. Dilihat dari perilaku penduduk, keputusan untuk menghuni kawasan tersebut termasuk perilaku yang menyimpang dalam membangun struktur interaksi di dalam masyarakat. Kondisi ini menunjukkan ada masalah kelembagaan yang tidak berjalan dengan efektif. Keempat, untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dicari solusi beberapa alternatif/skenario kebijakan di masa depan yang komprehensif, berkelanjutan dan humanis. Kelima, setelah terpilih skenarionya selanjutnya bagaimana rumusan arahan kebijakan untuk menangani masalah kawasan permukiman tersebut.
Tujuan utama penelitian ini adalah menyusun arahan kebijakan penataan kawasan permukiman berkelanjutan di pinggiran Sungai Cikapundung Kota Bandung. Untuk mencapai tujuan utama tersebut, maka terdapat 4 (empat) tahapan penelitian yang perlu dilakukan sebagai sub-tujuan penelitian yaitu (1) menganalisis perkembangan lahan terbangun di wilayah pinggiran Sungai Cikapundung dan kondisi aktual kualitas air Sungai Cikapundung, (2) menganalisis status dan atribut sensitif keberlanjutan kawasan permukiman di pinggiran Sungai Cikapundung, (3) menganalisis kelembagaan dalam penataan kawasan permukiman berkelanjutan di pinggiran Sungai Cikapundung, (4) menyusun skenario kebijakan penataan kawasan permukiman berkelanjutan di pinggiran Sungai Cikapundung.
Penelitian ini dilakukan sejak Januari 2019 sampai dengan April 2020, di 3 (tiga) bagian kawasan permukiman pinggiran Sungai Cikapundung Kota Bandung. Pendekatan bagian digunakan karena mengikuti arahan RTRW Kota Bandung 2011–2031 dan perbedaan karakteristik biofisik dan sosial-ekonomi dari ketiga bagian kawasan permukiman pinggiran Sungai Cikapundung yang cukup tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi antara kualitatif-kuantitatif dengan pendekatan sistem. Data primer dikumpulkan dari responden masyarakat, pakar dan stakeholders yang termasuk dalam pengelolaan kawasan permukiman pinggiran Sungai Cikapundung sedangkan data sekunder dikumpulkan dari intansi terkait dan berbagai publikasi, termasuk peta citra satelit dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung 2011–2031. Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan (1) adalah metode analisis Statistik dengan Micro Excel 2016 dan analisis Geography Information System (GIS)/Spasial ArcGis. Tujuan (2) dijawab dengan menggunakan metode Multi Dimension Scalling (MDS) dengan analisis Rapid appraisal (Rap)-Riverside Settlement. Tujuan (3) dijawab dengan menggunakan analisis Interpretative Structural Modelling (ISM). Tujuan (4) untuk menyusun skenario/alternatif kebijakan dijawab dengan Participatory Prospective Analysis (PPA). Keempat pendekatan tersebut kemudian disintesis untuk merumuskan kebijakan penataan kawasan permukiman berkelanjutan di pinggiran Sungai Cikapundung Kota Bandung.