Analisis Pemilihan Lokasi Tempat Penampungan Sementara Logistik di Wilayah Bencana di Pulau Sumatera dengan PROMETHEE
Date
2021Author
Ananda, Deny Kris
Mulyati, Heti
Slamet, Alim Setiawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki potensi rawan bencana cukup besar. Beberapa daerah di Pulau Sumatera telah mengalami bencana-bencana besar, seperti di Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Karo dan Kabupaten Lampung Selatan. Bencana tersebut berdampak pada meningkatnya jumlah pengungsi, kerusakan rumah warga yang bersifat berat, sedang dan ringan. Berdasarkan hal tersebut, salah satu kebutuhan dalam penanganan bencana adalah adanya penampungan logistik sementara yang dimanfaatkan sebagai bentuk bantuan kemanusiaan. Saat ini pemilihan lokasi untuk tempat penampungan sementara logistik di wilayah bencana belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis kriteria pemilihan lokasi penampungan sementara logistik; dan (2) memilih lokasi strategis di daerah bencana yang berada di Pulau Sumatera. Studi ini dibadi menjadi tiga wilayah yang mencakup Sembilan kota, yaitu: 1) Banda Aceh, Medan dan Deli Serdang; 2) Padang, Jambi dan Pekanbaru; dan 3) Kota Bandar Lampung, Palembang dan Bengkulu. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan 15 responden berdasarkan teknik purposive sampling. Responden tersebut mewakili instansi pemerintah, akademisi dan praktisi. Tahapan pengambilan data primer terbagi menjadi enam, yakni: (1) membuat instrumen wawancara dengan kriteria berdasarkan kerangka Degener et al (2013); (2) melakukan pengambilan sampel untuk responden penelitian dengan teknik purposive sampling; (3) membuat daftar responden berdasarkan kategori pemerintah, akademisi dan praktisi; (4) mengirimkan kuesioner kepada responden menggunakan aplikasi WhatsApp; (5) menerima instrumen yang telah diisi oleh para responden melalui aplikasi WhatsApp; dan (6) mengolah dan menganalisis data dari responden. Data sekunder berasal dari studi pustaka dokumen kementerian terkait dan Google Earth. Analisis data menggunakan analisis deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan kajian pemilihan lokasi tempat penampungan logistik sementara di wilayah Pulau Sumatera dan Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluations (PROMETHEE). Metode PROMETHEE dipilih dengan pertimbangan bahwa metode ini memberikan ruang yang yang lebih luas untuk pendekatan kuantitatif sehingga hasilnya lebih obyektif. Kriteria pemilihan lokasi yang dipilih mengadaptasi dari kerangka Degener yaitu (1) Jarak; (2) Infrastruktur; (3) Ekonomi; (4) Iklim; dan (5) Hubungan antar manusia. Kriteria jarak mencakup sub kriteria waktu dan biaya yang diukur dengan mengacu pada jarak kota dengan titik sentral wilayah. Kriteria infrastruktur diukur berdasarkan indikator-indikator kelas bandara, kelas pelabuhan, kapasitas listrik, fasilitas telekomunikasi dan kualitas jalan. Kriteria iklim diukur dengan mengacu pada indeks risiko bencana-bencana hidrometrologi
yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Kriteria ekonomi yang digunakan untuk mengukur daya dukung kota diukur dengan mengacu pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap kota/kabupaten. Kriteria hubungan antar manusia diukur dari indikator sosial yang dapat mempengaruhi kelancaran dan keamanan operasional tempat penampungan sementara. Kriteria infrastruktur memiliki bobot tertinggi dibandingkan dengan empat kriteria lainnya (0,5785) dalam penentuan lokasi TPS (Tempat Penampungan Sementara) logistik. Urutan kriteria lainnya dalam memilih lokasi tersebut adalah jarak (0,1110), hubungan antar manusia (0,1074); iklim (0,1020); dan kriteria ekonomi (0,1011). Lokasi yang terpilih sebagai tempat penampungan sementara logistik di wilayah satu adalah Kota Deli Serdang (Phi net sebesar 0,2359), wilayah kedua adalah Pekanbaru (Phi net 0,1405). dan wilayah tiga adalah Kota Palembang (Phi net 0,1200) Sumatra Island is one of the islands in Indonesia which has the potential to be prone to major disasters. Several areas in Sumatra Island have experienced major disasters, such as in Pidie Regency, Pidie Jaya Regency, Bireuen Regency, Karo Regency and South Lampung Regency. The disaster had an impact on the number of refugees, and damaged houses, which were heavy, moderate and light. Based on this, one of the needs in disaster management is a temporary logistical shelter which is used as a form of humanitarian assistance. Currently, the location selection for temporary logistics shelters in disaster areas has not been widely carried out. Therefore, the objectives of this study were (1) Analyzing the criteria for selecting a logistical temporary location; and (2) choosing a strategic location in the disaster area on the island of Sumatra. This study is divided into three areas covering the city of Sembilan, namely: 1) Banda Aceh, Medan and Deli Serdang; 2) Padang, Jambi and Pekanbaru; and 3) Kota Bandar Lampung, Palembang and Bengkulu. The data used are primary and secondary data. Primary data obtained from interviews with 15 respondents based on purposive sampling technique. The responses are representative of government agencies, academia and practitioners. There are 6 stages of primary data collection, including: (1) making an interview instrument with the criteria framework of Degener et al (2013); (2) taking samples for the research of respondents using purposive sampling technique; (3) making a list of respondents based on government, academic and supervisory categories; (4) sending questionnaires to respondents using the WhatsApp application; (5) receiving the instruments that have been filled in by the respondent via the WhatsApp application; and (6) processing and analyzing data from respondents into weights for each criterion. Secondary data used comes from literature study of relevant ministry documents and Google Earth. Data analysis used descriptive analysis method which will be used to describe the study of the location of temporary logistics shelters in the Sumatra Island region and the Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE). The PROMETHEE method was chosen with the consideration that this method provides wider space for a quantitative approach so that the results are more objective. The criteria for selecting the selected location adapted from the Degener framework, namely (1) Distance; (2) Infrastructure; (3) Economy; (4) Climate; and (5) Human relations. Distance criteria are sub-criteria of time and cost which are measured by referring to the distance of the city to the central point of the area. Infrastructure criteria are based on indicators of airport class, port class, electricity capacity, telecommunications facilities and road quality. Criteria that refer to the index of hydrometrological disasters caused by climate change. The economic criteria used to measure the carrying capacity of cities are measured by referring to the Gross Regional Domestic Product (GRDP) of each city / district. The criteria for
human relations are measured from social indicators that can affect the smooth and safe operation of temporary shelters. The infrastructure criterion has the highest weight compared to other criteria (0.5785) in determining the location of temporary shelter. Other ranking criteria in selecting the location are distance (0.1110), human relations (0.1074); climate (0.1020); and economic criteria (0.1011). The location chosen as a temporary logistics shelter in region one is Deli Serdang City (Phi net of 0.2359), the second region is Pekanbaru (Phi net 0.1405). and region three is Palembang City (Phi net 0.100).
Collections
- MT - Economic and Management [2962]