Ectoparasites and ectosymbionts of commercially important blue swimming crabs (Portunus pelagicus): Identification and infection patterns
Date
2021-08Author
Heirina, Anna
Krisanti, Majariana
Kleinertz, Sonja
Butet, Nurlisa A
Metadata
Show full item recordAbstract
Penurunan populasi rajungan (Portunus pelagicus) dapat disebabkan oleh
penangkapan berlebih (overfishing) dan beberapa faktor lingkungan perairan,
seperti pencemaran antropogenik, kualitas air dan adanya ektoparasit pada
rajungan. Ektoparasit dapat memiliki efek patogenik negatif yang menginfeksi
secara parah pada inang. Untuk pengelolaan sumberdaya rajungan (P. pelagicus)
aspek penting yang harus diperhatikan adalah keberadaan ektoparasit. Identifikasi
ektoparasit dan penentuan pola infeksi yang menginfeksi rajungan (P. pelagicus)
merupakan langkah awal dalam upaya perbaikan pengelolaan sumberdaya
rajungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ektoparasit yang diisolasi
dari rajungan (P. pelagicus) berdasarkan morfologi dan molekuler. Untuk
mengetahui tingkat infeksi ektoparasit (prevalensi, intensitas, intensitas rata-rata
dan kelimpahan rata-rata) pada rajungan (P. pelagicus) dan untuk menganalisis
asal mula ektoparasit secara molekuler. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober
2019 sampai Januari 2021. Pengambilan sampel rajungan dilakukan ditiga lokasi
yakni Demak, Muara Gembong dan Labuan Maringgai. Proses identifikasi
ektoparasit dilakukan di Laboratorium Biologi Makro Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University dan
Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok. Tahap penelitian yang
dilakukan meliputi: pengambilan sampel, pemeriksaan dan pengukuran sampel
rajungan dan analisis genetik. Analisis data yang dilakukan yakni perhitungan
prevalensi (P), intensitas (I), intensitas rata-rata (mI) dan kelimpahan rata-rata
(mA) pada pola infeksi untuk menentukan tingkat infeksi ektoparasit dari P.
pelagicus yang penting secara komersial.
Rajungan (P. pelagicus) diperoleh dari hasil tangkapan nelayan tradisional
dengan menggunakan bubu dan jaring insang, sebanyak 143 sampel. Identifikasi
secara morfologi menghasilkan enam spesies ektoparasit dan ektosimbion, yaitu
Chelonibia testudinaria, Dianajonesia tridens, Octolasmis angulata, Octolasmis
warwicki, Ostrea puelchana dan Thompsonia sp. Tiga spesies ektoparasit yang
berhasil tervalidasi berdasarkan gen mtDNA COI yakni C. testudinaria, D. tridens,
Oc. angulata. Sebagian besar rajungan di perairan Demak terinfeksi Oc. angulata
dengan intensitas tertinggi sebanyak 315 individu per inang dengan prevalensi
81%. Demikian pula ektoparasit yang menginfeksi rajungan di Muara Gembong
didominasi oleh Oc. angulata dengan intensitas 30 individu per inang dengan
prevalensi 62%. Berbeda dengan ektoparasit yang menginfeksi kepiting di
Labuhan Maringgai yang didominasi oleh C. testudinaria dengan intensitas 62
individu per inang dengan nilai prevalensi 88%.
Collections
- MT - Fisheries [3016]