Pemanfaatan Alokasi Tuna Mata Besar untuk Perikanan Rawai Tuna Indonesia di Western and Central Pacific Fisheries Commission
Date
2021-08-02Author
Satria, Abdu Robbi
Solihin, Akhmad
Sondita, Muhammad Fedi Alfiadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia menjadi negara anggota di Western and Central Pacific
Fisheries Commission (WCPFC) pada tahun 2013. Organisasi regional memberi
Indonesia alokasi tangkapan tuna mata besar sebesar 5.889 ton per tahun namun
hingga tahun 2019 pemanfaatan alokasi ini belum optimal. Penelitian ini
bertujuan Untuk: menentukan tingkat pemanfaatan alokasi tangkap tuna mata
besar, menghitung kerugian akibat dari tidak optimumnya pemanfaatan alokasi
tangkapan tuna mata besar Indonesia di WCPFC dan menghitung jumlah kapal
rawai tuna yang ekonomis untuk memanfaatkan alokasi tangkapan tuna mata
besar di kawasan WCPFC. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
statistik perikanan tuna Indonesia di wilayah kerja WCPFC, kebijakan yang
diterapkan WCPFC dan kinerja perikanan Indonesia dalam periode 2012-2019,
pengolahan tuna untuk ekspor, aspek teknis dan biaya operasi kapal tuna. Dalam
kurun tahun 2012–2019, armada perikanan rawai tuna Indonesia hanya
memanfaatkan 43% dari alokasi tuna mata besar yang diberikan WCPFC.
Dengan beberapa asumsi, kerugian yang diderita Indonesia selama periode 2016
hingga 2019 adalah rata-rata Rp 337.116.100.000 per tahun. Mempertimbangkan
skala bisnis yang ekonomis, alokasi tuna mata besar tersebut dapat digarap oleh
136 unit kapal yang berukuran 40 GT.