Isolasi dan Deteksi Resistensi Bakteri Staphylococcus aureus terhadap Antibiotik di Peternakan Sapi Perah Pondok Ranggon, Jakarta Timur
Date
2021Author
Putri, Herlina Maulida
Sudarwanto, Mirnawati Bachrum
Nisa', Chairun
Metadata
Show full item recordAbstract
Infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus dapat ditularkan dari
seekor sapi ke sapi lain dan dari puting yang terinfeksi ke puting yang normal atau
sehat melalui tangan pemerah dan lingkungan. Keberadaan S. aureus berkaitan
dengan manajemen higiene dan sanitasi yang buruk. Penggunaan antimikroba
yang tidak tepat berpotensi meningkatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik
yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan hewan dan masyarakat. Penelitian
ini bertujuan mengidentifikasi bakteri S. aureus dari tangan pemerah dan
permukaan puting sapi serta mendeteksi resistensi bakteri S. aureus terhadap
beberapa antibiotik. Pengujian diawali dengan isolasi dan identifikasi bakteri dan
dilanjutkan dengan pengujian resistensi bakteri terhadap antibiotik menggunakan
metode Kirby-Baurer disk diffusion. Antibiotik yang digunakan terdiri atas
sepuluh jenis yaitu penisilin,amoksisilin-klavulanat, streptomisin, gentamisin,
eritromisin, tetrasiklin, siprofloksasin, asam nalidiksat, trimetropim sulfametoksazol, kloramfenikol. Keberadaan S. aureus yang diisolasi dari tangan
pemerah maupun dari puting sapi di Peternakan Sapi Perah Pondok Ranggon,
Jakarta Timur masih cukup tinggi. Berdasarkan pengujian isolasi S. aureus dari
sampel tangan pemerah diperoleh sebanyak 77,3% dan dari puting sapi sebanyak
72,9%. Hasil penelitian menunjukkan 44,2% isolat S. aureus yang diisolasi dari
swab tangan pemerah dan puting sapi telah mengalami multi-drug-resistant
(MDR). Kejadian resistensi pada S. aureus perlu menjadi perhatian karena
berpotensi sebagai ancaman kesehatan pada hewan maupun manusia karena
memiliki potensi zoonosis Infections caused by Staphylococcus aureus can be transmitted from one
cow to another and from the infected cow’s teat to the normal and healthy teat by
milker’s hand and the environment. The presence of S. aureus is associated with
poor hygiene and sanitation practices. Improper use of antimicrobials has the
potential to increase bacterial resistance to antibiotics which are a serious threat to
animal health and society. This study aims to identify S. aureus from milker’s
hand and the surface of cow’s teat and to detect the resistance of S. aureus to
several antibiotics. Testing begins with the isolation and identification of bacteria
and continues with testing for bacterial resistance to antibiotics using the Kirby Baurer method. The antibiotics used consisted of 10 types, penicillin, amoxicillin clavulanate, streptomycin, gentamicin, erythromycin, tetracycline, ciprofloxacin,
nalidixic acid, trimethoprim-sulfamethoxazole, and chloramphenicol. The
presence of S. aureus isolated from the milker’s hand or the cow’s teat at Pondok
Ranggon Dairy Farm, East Jakarta is still quite high. Based on the isolation test of
S. aureus from milker’s hand sample, it was 77,3% and 72,9% from the cow's teat,
with 44,2% of them showed multi-drug resistance (MDR). The incidence of
S. aureus resistance needs to be a concern because it has zoonotic potential to
human and animals.