Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Berkelanjutan (Studi Kasus: Akademi Kompos Jakarta)
Abstract
Sebanyak 90,8% sampah warga DKI Jakarta yang tidak terkelola, mendorong
pemerintah mewajibkan masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga. Akademi
Kompos Jakarta (Akkom) merupakan salah satu kelompok pengelolaa n sampah
dengan berbagai program unggulan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis persepsi
masyarakat, menganalisis nilai tambah pengelolaan sampah organik menjadi pupuk
kompos, serta menganalisis strategi pengelolaan sampah berbasis masyarakat (PSBM)
berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode Likert untuk menganalisis persepsi
masyarakat, metode Hayami untuk menganalisis nilai tambah, dan analisis SWOT untuk
menganalisis strategi PSBM. Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat merasakan
pengaruh positif maupun negatif dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan terhadap
Akkom. Pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos Akkom memberikan nilai
tambah sebesar Rp492,00/kg dengan tingkat keuntungan 97,46% atau Rp479,50/kg
bahan baku sampah organik. Strategi pengelolaan yang dapat dilakukan oleh Akkom
yaitu bekerjasama dengan pemerintah dan organisasi kepemudaan untuk meningkatka
n partisipasi masyarakat. As much as 90.8% of DKI Jakarta residents' waste is not managed, prompting the
government to oblige the public to manage household waste. Akademi Kompos Jakarta
(Akkom) is one of the waste management groups with various excellent programs. The
purpose of this study was to analyze public perceptions, analyze the added value of
managing organic waste into compost, and analyze sustainab le community-based waste
management (PSBM) strategies. This study uses the Likert method to analyze people's
perceptions, the Hayami method to analyze added value, and the SWOT analysis to
analyze the PSBM strategy. Based on the results of the study, the community felt positive
and negative influences in the economic, social, and environmental aspects of Akkom.
Processing organic waste into compost Akkom provides added value of Rp492,00/kg
with a profit rate of 97,46% or Rp479,50/kg of raw materials for organic waste. The
management strategy that can be carried out by Akkom is collaborating with the
government and youth organizations to increase community participation.