Biostatistik Ulat Grayak Frugiperda (Spodoptera frugiperda) pada Tanaman Jagung di Bogor
Abstract
Ulat Grayak Frugiperda (Spodoptera frugiperda) atau UGF merupakan hama
yang berasal dari Benua Amerika. Kerusakan yang disebabkan oleh UGF
berpotensi mengakibatkan kehilangan hasil yang cukup besar. UGF merupakan
serangga polifag dengan kisaran inang yang luas (353 tumbuhan) diantaranya
Poaceae, Asteraceae, dan Fabaceae. S. frugiperda menjadi invasif di beberapa
negara Afrika, Asia, dan Eropa. S. frugiperda pertama ditemukan di luar negara
asalnya yaitu di Afrika Barat dan Afrika Tengah pada awal 2016. Pada tahun 2018
terkonfirmasi di Yamen, India, Sri Lanka, dan Thailand. Pada Oktober 2019, UGF
menginvasi sebagian besar negara di Asia. S. frugiperda ditemukan pertama kali
menginvasi di Indonesia pada awal tahun 2019 meliputi wilayah Sumatra, Banten,
Jawa Barat (Bogor, Bandung, Garut, dan Sumedang) dan Lampung.
Keberadaan UGF dapat digambarkan menggunakan metode yang dapat
digunakan untuk menggambarkan dan mengukur populasi S. frugiperda yaitu
neraca kehidupan dan statistik demografi. Neraca kehidupan kohort merupakan
neraca kehidupan yang mengikuti perkembangan kohort dimulai dari munculnya
individu pertama sampai individu terakhir yang bertahan hidup. Informasi yang
telah diperoleh dari neraca kehidupan dapat dilanjutkan untuk menentukan peubah
statistika demografi lainnya. Statistika demografi diartikan sebagai analisis secara
kuantitatif pertumbuhan populasi serangga dalam hubungannya dengan
kelangsungan hidup, keperidian, dan pola pertumbuhan populasi. Penelitian neraca
kehidupan dan statistika demografi dapat menjadi informasi dasar dalam
pengambilan keputusan untuk mengendalikan populasi S. frugiperda di lapangan.
Penelitian bertujuan mempelajari biologi dan statistik populasi UGF yang
berkembang di daerah Bogor.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – September 2020 dengan
mengambil sampel UGF di wilayah Bogor dan dipelihara di Laboratorium Bionomi
dan Ekologi Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan melalu beberapa tahap yaitu penyiapan
tanaman pakan, perbanyakan serangga uji, pemeliharaan kohort yang dilakukan
dengan menggunakan wadah khusus hasil modifikasi, biologi UGF, tabel
kehidupan dan parameter popuasi UGF. Data dianalisis menggunakan Microsoft
Excel 2016, program Statistical Analisis System (SAS) versi 9.1. dan program
Minitab 16 melalui uji lanjut t pada taraf 5%.
Pengamatan harian terhadap 132 individu UGF sejak dari telur sampai mati
dilakukan sebagai dasar penyusunan tabel kehidupan dan biologi. Penghitungan
statistik demografi UGF dilakukan dengan pendekatan Jacknife dari data dasar
tabel kehidupan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UGF aktif pada malam hari.
Aktivitas kawin berlangsung antara pukul 18.00 – 04.00, sementara aktivitas
peletakan telur terjadi antara pukul 18.00 – 22.00. Penetasan telur terbanyak terjadi
antara pukul 00.00 – 02.00 UGF mempunyai 6 instar larva dan tidak ada perbedaan
stadia antara larva yang berkembang menjadi jantan dan betina, yaitu 15,37 hari
dan 14,92 hari. Stadium pupa jantan lebih lama dibanding pupa betina, yaitu
masing-masing 8,78 ± 0,12 hari dan 7,81 ± 0,15 hari. Imago jantan dan betina
mempunyai lama hidup yang sama, yaitu sekitar 10 hari. Siklus hidup UGF selama
32,26 ± 0,41 hari, dengan masa preoviposisi 2,56 ± 0,45 hari. Keperidian UGF
mencapai 1012,62 ± 99,12 telur per imago betina. Populasi UGF Bogor mempunyai
laju pertumbuhan intrinsik 0,154 ± 0,001 individu/hari, dengan laju reproduksi
kotor 0,154 ± 0,001 individu per generasi, laju reproduksi bersih 104,781 ± 0,155
individu per induk per generasi dan waktu generasi 30,114 ± 0,002 hari. Fall armyworm (Spodoptera frugiperda) or FAW is a pest originated from
America Continent. The damage caused by FAW has the potential to result in
considerable yield loss. UGF is a polyphagous with a wide host range (353 plants)
including Poaceae, Asteraceae, and Fabaceae. S. frugiperda is becoming invasive
in several African, Asian, and European countries. S. frugiperda was first
discovered invasive in West and Central Africa in early 2016. In 2018, it was
confirmed in Yamen, India, Sri Lanka and Thailand. October 2019, FAW invaded
most countries in Asia. S. frugiperda invaded Indonesia in early 2019 covering the
areas of Sumatra, Banten, West Java (Bogor, Bandung, Garut, and Sumedang), and
Lampung.
The existence of FAW can be described using life table and demographic
statistic. The cohort life table is a life table that follows the development of the
cohort starting from the emergence of the first individual to the last surviving
individual. The information that has been obtained from the life table can be
continued to determine other demographic statistical variables. Demographic
statistics is defined as a quantitative analysis of insect population growth in relation
to survival, fecundity, and population growth patterns. Life table research and
demographic statistics can be used as basic information in making decisions to
control the population of S. frugiperda in the field. This research aims to study the
biology and statistics of the growing FAW population in the Bogor area.
The research was carried out in February – September 2020 by taking FAW
samples in the Bogor area and reared at the Insect Bionomy and Ecology Laboratory,
Department of Plant Protection, Faculty of Agriculture, IPB University. The
research was carried out through several stages, include preparation of host plants,
propagation of insect samples, cohort rearing carried out using special modified
containers, FAW biology, life table and FAW population parameters. Data were
analyzed using Microsoft Excel 2016 and Statistical Analysis System (SAS)
version 9.1, and the Minitab 16 (t-test at the 5% level).
Daily observations of 132 FAW individuals from egg to death was carried out
as the basis for compiling biology and life tables. The demographic statistics of
FAW was calculate using the Jacknife approach from the basic life table data. This
research shows that FAW actives at night. Mating activity occurs between 18.00 –
04.00, while egg laying activity occurs between 18.00-22.00. Most hatching occurs
between 00.00 - 02.00. FAW has 6 larvae instars and there is no difference in stage
between larvae that develop into male and female, which is 15,37 days and 14,92
days.
The male pupae stage was longer than the female pupae, 8,78 ± 0,12 days and
7,81 ± 0,15 days, respectively. Male and female imago have the same life cycle,
which is about 10 days. The life cycle of FAW was 32,26 ± 0,41 days, with a
preoviposition period of 2,56 ± 0,45 days. Fecundity of FAW reaches 1012,62 ±
99,12 eggs per female imago. The population of FAW in Bogor have an intrinsic
growth rate of 0,154 ± 0,001 individuals / day, with gross reproduction rate of 0,154
± 0,001 individuals per generation, and net reproduction rate of 104,781 ± 0,155
individuals per imago per generation and a generation time of 30,114 ± 0,002 days.
Collections
- MT - Agriculture [3708]