Evaluasi Ketersediaan Air Berdasarkan Supply and Demand Balance Index (SDBI) untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Date
2021Author
Chusaini, Fakhri Labib
Santikayasa, I Putu
Taufik, Muh
Metadata
Show full item recordAbstract
Jumlah air yang tersedia di suatu wilayah, secara umum dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Salah satu indikasinya adalah pemakaian air yang kurang efisien. Cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk, jumlah industri, dan urbanisasi yang sejalan dengan kebutuhan air yang terus meningkat menyebabkan sumberdaya air tersebut belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Sehingga kondisi hidrologi suatu wilayah perlu dievaluasi untuk menentukan langkah-langkah pengembangan sumberdaya air wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluassi kondisi hidrologi wilayah menggunakan Supply and Demand Balance Index (SDBI) di Provinsi DI Yogyakarta. Dalam penelitian ini, supply air dihitung dengan menggunakan data curah hujan dan evapotranspirasi, sedangkan nilai demand air dihitung berdasarkan nilai dari jumlah penduduk, jumlah industri, dan luas lahan pertanian. Hasil analisis menunjukkan kategori SDBI wilayah di Provinsi DI Yogyakarta selama tiga tahun cukup bervariasi. Hasil perhitungan pada tahun 2005 menunjukkan bahwa kategori SDBI di Provinsi DI Yogyakarta secara umum tidak mengalami kekurangan air dan hanya beberapa kecamatan berada pada kategori “Sedang”, “Moderat”, dan “Akut”. Pada tahun 2010 kategori SDBI di Provinsi DI Yogyakarta berindeks aman, artinya tidak mengalami kekurangan air. Namun, pada tahun 2015 Provinsi DI Yogyakarta mengalami peningkatan dalam kekurangan air terutama di Kabupaten Gunung Kidul dimana dari tiap kecamatan banyak yang memiliki indeks “Moderat” hingga “Ekstrem”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perhitungan supply and demand balance index mampu digunakan dalam menentukan status kondisi hidrologi wilayah. The amount of water available in an area is generally influenced by human activities. One indication is the use of water that is less efficient. The rapid growth of population, number of industries, and urbanization in line with the increasing demand for water causes these water resources to not be utilized optimally. So that the hydrological conditions of an area need to be evaluated to determine the steps for developing the area's water resources. This study aims to evaluate the hydrological conditions of the region using the Supply and Demand Balance Index (SDBI) in Yogyakarta Province. In this study, water supply is calculated using data on rainfall and evapotranspiration, while the value of water demand is calculated based on the value of population, number of industries, and area of agricultural land. The results of the analysis show that the regional SDBI categories in Yogyakarta Province for three years are quite varied. The results of calculations in 2005 showed that the SDBI category in Yogyakarta Province in general did not experience water shortages and only a few sub-districts were in the “Slight”, “Moderate”, and “Acute” categories. In 2010 the SDBI category in Yogyakarta Province had a safe index, meaning that it did not experience water shortages. However, in 2015 Yogyakarta Province experienced an increase in water shortages, especially in Gunung Kidul Regency where from each sub-district many had an index of "Moderate" to "Extreme". This study concludes that the calculation of supply and demand balance index can be used in determining the status of the hydrological conditions of the region.