Analisis Pemasaran Pengusahaan Agroforestri Kopi berbentuk Cherry dan Powder di Desa Marga Mulya

Abstract

Desa Marga Mulya dikenal sebagai Desa Kopi yang diawali dengan pemberian bibit kopi oleh Perum Perhutani pada tahun 2004. Pada tahun 2007, petani kopi mulai menambahkan tanaman sayuran berupa kentang, wortel, kol, cabai, jeruk dan daun bawang dengan sistem tumpang sari pada lahan kopi mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur efisiensi margin pemasaran terhadap keuntungan petani, menghitung ratio keuntungannya dengan biaya pemasaran yang dikeluarkan, serta menghitung kontribusi usaha tani kopi terhadap pendapatan petani. Hasil penelitian menunjukkan saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran pemasaran pertama, yaitu petani sebagai produsen menjual kopi bubuk (powder) langsung ke konsumen. Ratio keuntungan berbanding biaya pemasaran terbesar adalah sebesar 261% pada saluran pemasaran ketiga atau lembaga pedagang pengumpul besar. Kontribusi keuntungan usaha tani kopi berupa kopi bubuk (powder) adalah sebesar 20,15% dan kontribusi keuntungan usaha tani kopi berupa buah kopi (cherry) sebesar 7,71% dari seluruh pendapatan petani kopi pertahunnya.

Marga Mulya Village is known as the Coffee Village, which began with the conferment of coffee seedlings by Perum Perhutani in 2004. In 2007, coffee farmers began planting horticultures such as potatoes, carrots, cabbage, chilies, citrus and scallions with an intercropping system on coffee fields. The aims of this study are to measure the efficiency of marketing margins on farmers' profits, calculate the ratio of profits-to-marketing costs incurred, and calculate the contribution of coffee farming to farmers' income. The results show that the most efficient marketing channel is the first marketing channel, where farmers as producers sell powdered coffee (powder) directly to consumers. The largest profit-to-marketing cost ratio is 261% in the third marketing channel as known as the large distributor. The contribution of coffee farming profits in the form of powdered coffee (powder) is 20.15% and the contribution of coffee farming profits in the form of coffee fruits (cherry) is 7.71% of the total annual income of coffee farmers.