Evaluasi Pengangkutan Hasil Tambang Galian C Terhadap Aktivitas Transportasi dan Kualitas Udara Pada Jalan Raya Parung Panjang Kabupaten Bogor
Abstract
Gunung Sudamanik merupakan salah satu wilayah tambang batuan di
Kabupaten Bogor. Material tambang yang dihasilkan dipasarkan menuju Jakarta
dan sekitarnya, menggunakan truk berat melalui Jalan Parung Panjang. Kendaraan
angkut yang digunakan memiliki kapasitas 20-30 ton, telah melebihi kapasitas
jalan hingga menyebabkan kerusakan jalan dan peningkatan kadar debu di udara.
Beberapa penelitian menunjukkan kandungan debu di wilayah Parung Panjang
berada diatas bakumutu kualitas udara dalam Peraturan Pemerintah No.41 Tahun
1999 hingga menyebabkan tingginya angka penderita Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA).
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan pengelolaan
lingkungan terkait pengangkutan hasil tambang oleh perusahaan, menilai kinerja
Jalan Raya Parung Panjang dan mengukur kualitas udara di sekitarnya, serta
merekomendasikan strategi pengelolaan lingkungan yang efektif. Pengumpulan
data dilakukan dengan survey lapang, dan inventarisasi dokumen pengelolaan
lingkungan yang terdapat di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor.
Analisis penaatan menggunakan pendekatan Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan dalam Peraturan menteri Lingkungan
Hidup No.03 Tahun 2014, metode perhitungan kinerja jalan dari Manual
Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997 serta metode Interpretative Structural
Modeling (ISM) untuk merumuskan strategi pengelolaan lingkungan.
Hasil survey identifikasi Jalan Raya Parung Panjang tergolong jalan kelas II
dapat menampung kendaraan dengan berat muatan 8 ton, kapasitas jalan sebesar
sebesar 2.102,76 smp/jam pada jam puncak, dan derajat kejenuhan maksimum
1,06 pada pagi hari. Kinerja pelayanan jalan tergolong kategori E dengan ciri
volume lalu lintas mendekati kapasitas, arus tidak stabil, dan kecepatan terkadang
terhenti. Hasil pengujian kualitas udara menunjukkan kandungan partikel debu
(TSP) tertinggi sebesar 417,77 µg/Nm3
, melebihi bakumutu yang ditentukan
sebesar 230 µg/Nm3
(PPRI No.41/1999), tergolong berbahaya bagi kesehatan
seluruh populasi. Analisis strategi pengelolaan dengan metode ISM menghasilkan
2 sub-elemen kunci yang memiliki Driver Power terkuat (Independent) dan level
tertinggi, yaitu kondisi lebar badan dan bahu jalan serta waktu operasional
kendaraan pengangkut hasil tambang. Berdasarkan hasil penelitian,
direkomendasikan beberapa pengelolaan yang dapat dilakukan untuk menangani
kondisi lalu lintas kendaraan serta pencemaran kualitas udara, dengan elemen
kunci pelebaran badan dan bahu jalan, perkerasan jalan, pembangunan jalur hijau,
serta pengaturan waktu pengangkutan hasil tambang pada malam hari sejak pukul
09.00 – 04.00 WIB The Mount Sudamanik is one of the rock mining area in Bogor Regency.
The mining material product is marketed towards Jakarta and its surroundings,
using heavy trucks via Parung Panjang Roadway. The transporter used truck with
capacity carrier of 20-30 tons, has exceeded the road capacity and cause road
damage, it also increased levels of dust in the air. Several studies have shown the
dust content in the Parung Panjang area is above the air quality standards in
Peraturan Pemerintah No.41 of 1999 which is causing a high number of sufferers
of acute respiratory infections (ARI).
The study aims to evaluate environmental management activities related to
the transportation of mining products by the company, assess the performance of
the Parung Panjang Roadway and measure the quality of the surrounding air, and
recommend an effective environmental management strategy. Data collection was
carried out with a field survey, and an inventory of environmental management
documents contained in the Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor.
Compliance analysis uses approach on the Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
No.03 tahun 2014, the method of calculating road performance from the 1997
Indonesian Road Capacity Manual and the Interpretative Structural Modeling
(ISM) method to formulate an environmental management strategy.
The survey identification of the Parung Panjang Highway are classified as
Class II roads that can accommodate vehicles with a payload of 8 tons, a road
capacity of 2,102.76 pcu/hour during peak hours, and a maximum degree of
saturation of 1.06 in the morning. The performance of road services is categorized
as E with the characteristics of traffic volume approaching capacity, unstable
flow, and sometimes stopped speed. The results of environmental quality
monitoring by the PPRI No.41/1999 show that the highest total suspended
particulate content (TSP) is 591.33 µg/Nm3
, exceeding the specified quality of
230 µg/Nm3
, it classified as dangerous to the health of the entire population. The
analysis of management strategy using the ISM method produces 2 key sub elements that have the strongest Driver Power (Independent) and the highest level,
namely the width of the body and shoulders of the road and the operational time
of the mining products transportation. Based on the results of the study, it is
recommended any management elements can be carried out to deal with vehicle
traffic conditions and air quality pollution, with key elements widening the body
and road shoulders to increase the capacity of the road, as well as time
management of transporting mining products at night