Strategi Pengembangan Usaha Benih Hortikultura pada CV Nusa Heulang
Abstract
Industri benih saat ini dan pada masa yang akan mendatang memiliki peluang
yang besar di Indonesia, ditunjukkan dengan meningkatnya produktivitas produksi
tanaman hortikultura yang berjalan seiring meningkatnya permintaan masyarakat
terhadap produk hortikultura. Kondisi tersebut tidak diimbangi dengan
perkembangan produsen benih lokal di Indonesia. Perusahaan multinasional dengan
Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi pemain inti dalam industri ini. CV Nusa
Heulang sebagai perusahaan lokal dengan Penanaman Modal Dalam Negeri yang
fokus dalam bisnis riset benih memerlukan rancangan strategi pengembangan usaha
agar mampu berkontribusi lebih banyak dalam memenuhi permintaan tersebut.
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor internal dan eksternal
perusahaan sehingga dapat merumuskan beberapa alternatif strategi dan
menetapkan prioritas strategi. Metode yang digunakan yaitu matriks IFE, EFE, IE,
SWOT, dan QSPM. Matriks IFE dan EFE menunjukan bahwa CV Nusa Heulang
memiliki posisi yang kuat untuk merespon kondisi lingkungan internal dan
eksternal. Matriks IE menunjukan posisi perusahaan yaitu tumbuh dan membangun.
Analisis SWOT menghasilkan enam alternatif strategi. Strategi prioritas yang
dihasilkan dari matriks QSP adalah melakukan penetrasi pasar sehingga dapat
menjangkau konsumen akhir. The seed industry currently and in the future has a great opportunity in
Indonesia, as indicated by the increased productivity of horticultural crop
production, which goes hand in hand with the increasing public demand for
horticultural products. This condition is not supported by the development of local
seed producers in Indonesia. Multinational companies with foreign direct
investment (FDI) are the main players in this industry. CV Nusa Heulang as a local
company with a domestic investment that focuses on the seed research business,
requires a strategic business development plan in order to contribute more in
fulfilling this demand. The purpose of this research is to analyze the company's
internal and external factors to formulate several strategic alternatives and set
strategic priorities. The methods the researcher used are the IFE matrix, EFE, IE,
SWOT, and QSPM. CV Nusa Heulang is shown by the IFE and EFE matrices as
having a strong position to respond to internal and external environmental
conditions. The company's position is shown growing and developing by the IE Matrix. The SWOT analysis produces six alternative strategies. The priority
strategy generated from the QSP matrix is to penetrate the market so that it can
reach the end consumer
Collections
- UT - Agribusiness [4624]