Kerentanan Sosial Ekonomi dan Keberlanjutan Masyarakat Desa Dalam Pembangunan Pariwisata Di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Date
2021-07Author
Hidayat, Nur
Arifin, Hadi Susilo
Putri, Eka Intan Kumala
Metadata
Show full item recordAbstract
Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil diidentifikasi sebagai salah satu
wilayah yang paling rentan akibat dampak perubahan iklim. Kerentanan sosial
ekonomi rumah tangga di pesisir dan pulau-pulau kecil perlu dipotret sebagai rona
awal perencanaan pembangunan. Selain memiliki tantangan yang ditimbulkan oleh
perubahan iklim, ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil yang sehat memiliki
kemampuan dan kesempatan untuk mengubah komunitasnya dari rentan menjadi
tangguh. Tujuan pembangunan berkelanjutan adalah untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan, inklusi sosial yang menciptakan peluang
kesejahteraan lebih besar bagi semua anggotanya, dan untuk mempromosikan
pengelolaan sumber daya alam dan ekosistem yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat merupakan salah satu sektor yang
sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan di kawasan pesisir dan pulaupulau
kecil. Selanjutnya, penilaian terhadap keberlanjutan masyarakat pesisir
diperlukan sebagai tolak ukur kesiapan masyarakat menjadi tuan rumah bagi
kegiatan pariwisata.
Kabupaten Kepulauan Anambas (Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia) yang
terletak di semenanjung Melayu dan menghadap ke Laut Cina Selatan, wilayah ini
cocok untuk melakukan penelitian tentang kerentanan sosial ekonomi,
keberlanjutan masyarakat dalam rangka pembangunan pariwisata berbasis
masyarakat. Tujuan penelitian adalah: (1) untuk memperkirakan kerentanan sosial
ekonomi rumah tangga, (2) untuk memberikan penilaian tentang keberlanjutan
masyarakat desa, dan (3) untuk menentukan strategi pengembangan pariwisata
berbasis masyarakat. Penelitian berlokasi di dua desa di utara Pulau Matak: Batu
Ampar dan Putik, Kabupaten Kepulauan Anambas. Metode Livelihood
Vulnerability Index diterapkan untuk memperkirakan kerentanan sosial ekonomi
rumah tangga dan kuesioner Community Sustainability Assessment digunakan
untuk menghasilkan skor keberlanjutan komunitas. Analisis Strengths, Weaknesses,
Opportinities and Threats digunakan untuk menentukan strategi pengembangan
pariwisata berbasis masyarakat.
Hasil penelitian adalah: (1) Sosial ekonomi rumah tangga Batu Ampar dan
Putik tergolong Rentan. Kerentanan di Desa Putik lebih tinggi daripada di Desa
Batu Ampar (2) Penilaian keberlanjutan masyarakat Batu Ampar dan Putik
dikategorikan sebagai Mengindikasikan awal yang baik menuju keberlanjutan. (3)
Strategi S-O (progresif/agresif) dipromosikan sebagai strategi utama
pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Strateginya adalah:
Mengembangkan sistem informasi pariwisata berbasis masyarakat yang terintegrasi
dan terkoneksi, serta membangun daya tarik wisata yang mengoptimalkan daya
dukung ekologi pesisir dan mengutamakan nilai, adat dan budaya masyarakat
Melayu.