Uji Daya Hasil Galur Dihaploid Padi Beras Hitam di Kabupaten Kediri, Jawa Timur
Date
2021Author
Ardiansyawati, Dinar
Purwoko, Bambang Sapta
Dewi, Iswari Saraswati
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebutuhan beras fungsional meningkat seiring waktu, salah satu usaha
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitasnya ialah dengan
pemuliaan tanaman. Pemuliaan secara konvensional membutuhkan waktu yang
lama, sedangkan dengan kultur antera waktu pemuliaan menjadi lebih singkat.
Penelitian ini bertujuan mendapatkan galur-galur dihaploid padi beras hitam
dengan produktivitas hasil sama atau lebih baik dari varietas pembanding.
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri Jawa Timur
pada September 2020 - Maret 2021. Percobaan menggunakan rancangan
kelompok lengkap teracak (RKLT) satu faktor dengan tiga ulangan. Galur yang
diuji sebanyak 14 galur dengan dua varietas pembanding yaitu Aek Sibundong
dan Jeliteng. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 galur memiliki
produktivitas setara dengan varietas Aek Sibundong, 6 galur memiliki
produktivitas setara dengan Varietas Jeliteng dan 3 galur memiliki produktivitas
lebih tinggi dibanding dua varietas pembanding. Dari 14 galur yang diuji, 9 galur
menghasilkan warna beras coklat dan 5 galur menghasilkan warna beras ungu
kehitaman. Galur-galur padi tersebut memiliki karakter unggul dengan jumlah
anakan sedikit, tinggi tanaman rendah sampai sedang, jumlah gabah isi banyak,
bobot 1000 butir besar dan umur panen genjah. Galur-galur terpilih dapat diuji di
lokasi lainnya, diuji kualitas dan ketahanannya terhadap hama penyakit. The need for functional rice increases over time. Effort that can be made to
increase its productivity is through plant breeding. Conventional breeding takes a
long time, while breeding through anther culture can shorten the time. This study
aimed at obtaining doubled-haploid lines of black rice with productivity similar or
better than check varieties. The experiment was conducted in Kepung Subdistrict,
Kediri, East Java in September 2020 - March 2021. The experiment used a one factor randomized complete block design (RCBD) with three replications. The
lines were 14 with two check varieties namely Aek Sibundong and Jeliteng. The
results showed that there were 8 lines had productivity equivalent to Aek
Sibundong Variety, 6 lines had productivity equivalent to Jeliteng Variety and 3
lines had higher productivity than the two check varieties. Of the 14 lines tested, 9
lines produced brown rice color and 5 lines produced black purple rice color. The rice lines had superior characters with a small-number of tillers, low to medium
height, many filled grain, large grains and the harvest age of early to medium.
Selected lines can be tested at other locations, also for qualities and resistance to
pests and diseases.