Studi Literatur Senyawa Terpenoid Temu Putih (Curcuma zedoaria) dan Potensinya sebagai Antibakteri
Date
2021Author
Rahma, Sarah Izzati
Syahbirin, Gustini
Sugita, Purwantiningsih
Metadata
Show full item recordAbstract
Temu putih (Curcuma zedoaria) tergolong tanaman obat tradisional yang banyak digunakan untuk penyakit tersebab infeksi bakteri. Aktivitas antibakteri rimpangnya banyak dikaitkan dengan komponen metabolit sekunder dari golongan nonfenolik seperti terpenoid. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menguraikan senyawa terpenoid yang teridentifikasi dari temu putih, dan menganalisis aktivitas antibakteri dari temu putih, serta menganalisis hubungan struktur terpenoid dengan aktivitasnya sebagai antibakteri. Terdapat total 112 senyawa terpenoid yang teridentifikasi pada minyak atsiri temu putih, di antaranya 30 monoterpenoid, 79 seskuiterpenoid, dan 3 diterpenoid. Sebanyak 14 terpenoid pada temu putih memiliki aktivitas antibakteri, sebagian besar terpenoid tersebut merupakan jenis terpena teroksigenasi, siklik, dan umumnya bersifat bakteriostatik. Aktivitas antibakteri pada ekstrak temu putih memiliki spektrum yang luas dan memiliki respons hambatan yang sangat kuat terhadap bakteri Gram positif. Faktor gugus fungsi, enantiomer, dan panjang rantai hidrokarbon yang terhubung ke gugus hidroksil dapat berpengaruh terhadap aktivitas antibakteri, sedangkan jumlah ikatan rangkap, struktur asiklik, monosiklik dan/atau bisiklik tidak berpengaruh signifikan terhadap aktivitas antibakteri.
Collections
- UT - Chemistry [2065]