Energi Panel Surya Untuk Alat Bantu Penangkapan Dengan Cahaya Pada Kapal Mini Purse Seine
Date
2021Author
Triharyono, Ari
Purwangka, Fis
Kurniawati, Vita Rumanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebutuhan energi bahan bakar minyak (BBM) solar yang tinggi untuk alat
bantu penangkapan dengan cahaya pada kapal mini purse seine di Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung Rembang menyebabkan kenaikan biaya
operasi penangkapan ikan. Harga BBM solar terus mengalami kenaikan setiap
tahun, sehingga dibutuhkan suatu energi alternatif yang lebih murah untuk
mensubstitusi kebutuhan energi. Tujuan penelitian ini adalah menghitung
besarnya energi yang dibutuhkan untuk alat bantu penangkapan ikan dengan
cahaya dan menentukan kebutuhan panel suryanya pada kapal mini purse seine di
PPP Tasikagung Rembang. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui survei
lapangan dan observasi pada dua sampel kapal (kapal A dan B berukuran 29 GT)
yang dianalisis secara deskriptif dan komparatif numerik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa energi yang dibutuhkan kapal A lebih rendah dari kapal B
yang disebabkan oleh perbedaan komposisi lampu yang digunakan. Kapal A
membutuhkan energi sebesar 292.800 Wh atau 200 liter BBM per malam,
sedangkan kapal B membutuhkan 394.600 Wh atau setara 280 liter BBM per
malam. Berdasarkan kebutuhan energi tersebut, kapasitas panel surya yang
dibutuhkan kapal A sebesar 58.560 Wp dan untuk kapal B sebesar 394.600 Wp,
namun hanya 2,05% dan 1,27% dari total kapasitas modul yang dapat
diaplikasikan di kapal. High demands for diesel fuel energy in light fishing gears using mini purse
seiners at Tasikagung Rembang Coastal Fishing Port (PPP) led to an increase in
the cost of fishing operations. Diesel fuel price continues to increase in every year,
hence cheaper alternative energy is required to substitute existing fuel. The
purpose of this research are to calculate the amount of energy needed for light
fishing gears and determine the need for solar panels for light fishing gears of
mini purse seiners at PPP Tasikagung Rembang. Data were collected trough field
work and observations in two samples of vessels (vessels A and B of 29 GT) then
being analyzed descriptively and comparatively. Results showed that the energy
required by vessel A was lower than vessel B due to the difference in light
composition. While vessel A required 292.800 Wh or 200 liters fuel per night,
vessel B consume at least 394.600 Wh or the equivalent of 280 liters of fuel per
night. Accordingly, the capacity of solar panels required by vessel A was 58.560
Wp and for B vessel was 394.600 Wp, however only 2,05% and 1,27% of
respective module capacity that can be applied.